PBNU Nilai Aksi Joni Perbaiki Tiang Bendera Menggedor Ketidaksadaran Publik

PBNU Nilai Aksi Joni Perbaiki Tiang Bendera Menggedor Ketidaksadaran Publik

HARIANRIAU.CO - Yohanis Gama Marschal Lau bocah kelas 9 SMP Negeri Silawan di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi buah bibir masyarakat berkat aksi heroiknya memanjat tiang tinggi untuk memperbaiki tali bendera yang putus saat upacara kemerdekaan.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas mengungkapkan apa yang dilakukan siswa yang kerap dipanggil Joni itu menggedor ruang ketaksadaran publik. Menurut Robikin, karena Merah Putih terancam tak berkibar, bocah itu ambil risiko. Seketika keluar barisan upara dan secara patriotik memanjat tiang bendera yang menjulang.

Aksi heroik anak kelas 9 yang belakangan diketahui publik itu dilakukan lantaran tali yang disiapkan untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih putus. Ujung tali tersangkut di puncak tiang bendera setinggi 23 meter.

"Layak sekiranya kita bertanya pada diri sendiri: di usia dan basis sosial kehidupan kita, sudahkah kita bersikap patriotik?," ungkap Robikin dilaporkan okezone.

Sebelumnya, beredar video aksi patriotik seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) berani naik tiang tinggi demi menyambung tali bendera yang putus. Tindakan yang terjadi ketika upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-73 Republik Indonesia ini sangat mengesankan dan patut mendapat apresiasi setinggi-tingginya.

Halaman :

#PanjatTiangBendera

Index

Berita Lainnya

Index