Satu Planet di Luar Tata Surya Diprediksi Mengandung Air

Satu Planet di Luar Tata Surya Diprediksi Mengandung Air
1 Planet di Luar Tata Surya Diprediksi Mengandung Air (Foto: NASA)

HARIANRIAU.CO - Para ilmuwan terus berupaya menemukan kehidupan di luar bumi. Satu dari tiga planet di luar tata surya (exoplanet) ternyata menyimpan air.

Para ilmuwan mengatakan, setiap exoplanet yang berukuran dua hingga empat kali dari bumi kemungkinan mengandung material utama untuk kehidupan. Analisis data dari perburuan exoplanet Kepler Space Telescope dan misi Gaia mengindikasikan, setengah berat tubuh planet itu kemungkinan mengandung air baik beku atau mengalir.

Sebagai perbandingan, jumlah air di bumi hanya membentuk 0.02 persen dari total massanya. Peneliti utama Dr Li Zeng dari Universitas Harvard menyatakan temuan sebagai kejuatan besar.

Sejauh ini, sebanyak 4.000 kandidat exoplanet yang telah ditemukan masuk ke dalam dua kategori ukuran. Exoplanet juga memiliki radius planet rata-rata sekitar 1,5 atau 2,5 kali dari bumi.

Kini, kelompok ilmuwan internasional telah mengembangkan model struktur mereka. Model tersebut didasari pada pengukuran massa dan jari-jari terbaru mereka dari satelit Gaia.

"Kami telah melihat bagaimana massa berhubungan dengan radius dan mengembangkan model yang mungkin menjelaskan hubungan," kata Zeng yang dilaporkan Daily Mail, Senin (20/8/2018).

Model menunjukkan, planet yang lebih kecil cenderung berbatu. Sedangkan yang paling besar memiliki sekitar 10 kali lebih banyak massa dan mungkin water worlds.

Temuan dipresentasikan saat konferensi Goldschmidt yang diselenggarakan di Boston. "Ini merupakan air, tapi tidak seperti yang biasanya ditemukan di bumi," katanya.

"Suhu permukaan diperkirakan berkisar antara 200 hingga 500 derajat Celsius. Permukaan mereka mungkin diselimuti atmosfer yang didominasi air-uap, dengan lapisan air cair di bawahnya. Bergerak lebih dalam, orang akan berharap menemukan air ini berubah menjadi es tekanan tinggi sebelum kita mencapai inti batuan yang kokoh. Keindahan model ialah menjelaskan bagaimana komposisi berhubungan dengan fakta yang diketahui tentang planet ini," ujarnya.

Penemuan exoplanet 1992 yang mengorbit bintang lain telah memicu minat untuk memahami komposisi planet-planet ini untuk menentukan apakah mereka cocok untuk perkembangan kehidupan.


sumber: inews.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index