Menengok Situs Warungboto Tempat Pemandian Keluarga Raja Yogya

Menengok Situs Warungboto Tempat Pemandian Keluarga Raja Yogya
Pesanggrahan Rejawinangun atau Situs Warungboto setiap hari selalu dikunjungi anak muda yang ingin berswafoto di lokasi yang konon diperuntukkan untuk

HARIANRIAU.CO - Yogyakarta kaya akan objek wisata sejarah. Salah satunya adalah Pesanggrahan Rejawinangun atau yang lebih dikenal dengan sebutan Situs Warungboto. Situs ini berada di Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. 

Meski tidak sepopuler situs-situs yang lain, namun setiap hari situs ini selalu dikunjungi anak muda yang ingin berswafoto di lokasi yang konon diperuntukkan untuk pemandian keluarga keraton ini.

Menengok Situs Warungboto Tempat Pemandian Keluarga Raja Yogya
Gono (50) warga setempat menceritakan, sekitar tahun 90-an, situs Warungboto ini dikenal dengan sebutan Tuk Umbul yang berarti mata air yang menyembur ke atas. Di Tempat ini dulu memang ada pemandian yang luas dengan mata air di tengah tengah kolam. Airnya bening. Oleh warga sekitar Tuk Umbul ini digunakan untuk mandi.

Pak Gono juga menceritakan bahwa Tuk Umbul ini juga dulu terkesan singup alias angker. Menurutnya saat dirinya kecil situs ini pernah digunakan orang untuk bunuh diri. Saat itu seorang pemuda tiba-tiba saja berlari dan terjun ke situs Warungboto. Sejak itu di lokasi itu terkenal singup.

Namun kondisi saat ini sudah jauh berbeda. Sejak 2016 silam Situs Warungboto mulai direhab. Meski belum selesai 100% kondisinya saat ini sudah sangat baik dibanding sebelumnya. Hanya saja, saat ini sudah tidak ada airnya. Sejak beberapa tahun lalu mata air ini perlahan lahan mati dan saat ini mata air sudah benar-benar mati.

Situs Warungboto atau Pesangrahan Rejawinangun ini dibangun oleh Sultan Hamengku Buwana II yang dikenal sangat menyukai dan membangun banyak pesanggrahan sejak menjadi Putra Mahkota.

Selama periode sebagai Putra Mahkota (1765 M – 1792 M) dirinya sudah mulai membangun beberapa pesanggrahan di antaranya Pesanggrahan Rejawinangun, Purwareja, Pelem Sewu, dan Reja Kusuma.

Berdasarkan Babad Momana serta Serat Rerenggan dijelaskan bahwa Pesanggrahan Rejawinangun mulai dibangun pada tahun 1711 Jw (1785 M) yang merupakan karya putra mahkota yaitu KGPAA Hamengkunegara, kelak pada tahun 1792 naik tahta bergelar Sri Sultan Hamengku Buwana II.

Di dalam Pesanggrahan Rejawinangun terdapat  sumber air yang kemudian dibuat menjadi tempat peristirahatan sekaligus tempat pemandian bagi raja dan keluarganya.  

Ada dua bagian pesanggrahan, yakni sisi barat dan timur. Bangunan sisi barat merupakan kompleks bangunan berkamar dengan halaman berteras dan kolam pemandian yang airnya berasal dari mata air.

Kolam pertama berbentuk lingkaran berdiameter 4,5 meter dan bagian tengahnya memiliki sumber pancuran air atau umbul. Sementara, kolam kedua berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sisi 10 meter x 4 meter. Kedua kolam itu saling berhubungan. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index