Kabur Jelang Pernikahan, Akad Nikah pun Terpaksa Dibatalkan

Kabur Jelang Pernikahan, Akad Nikah pun Terpaksa Dibatalkan

HARIANRIAU.CO - Sehari jelang akad nikah, calon mempelai wanita, Susi Susilowati belum juga kembali ke rumahnya di Gebang, Katekan, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah.

Akibatnya, akad nikah yang rencananya digelar pada Rabu (29/8) besok dipastikan gagal. Keluarga kedua calon mempelai masih berembuk apakah rencana pernikahan ditunda atau batal selamanya.

“Masih didiskusikan sama kelurga. Pilihannya cuma dua, diundur atau batal,” ucap keluarga calon pengantin wanita, Aan Sundarianto (26), Selasa (28/8).

Menurut Aan, pihak keluarga telah mencari Susi kemana-mana, namun tak kunjung ditemukan. Bahkan, pacar Susi yang juga calon suaminya turun tangan melakukan pencarian. Tapi hasilnya nihil.

Susi telah menghilang sejak Sabtu, 18 Agustus 2018 lalu. Hanya keluarga Susi tak melaporkan kejadian itu ke polisi.

“Bapak (ayah Susi) gak mau lapor polisi. Jadi, yang nyari hanya keluarga dan kerabat. Udah tanya ke teman-teman Susi, tapi gak ada yang tahu,” beber Aan dikutip dari Pojoksatu.id.

Diberitakan sebelumnya, Susi meninggalkan rumahnya pada Sabtu, 18 Agustus 2018. Susi kabur dari rumah menggunakan sepeda motor Suzuki Satria FU dengan nopol AB 6145 CY.

“Hari Sabtu dia masih masuk kerja di pabrik sarung tangan. Tapi dia tidak pulang-pulang lagi. Keluarga nungguin sampai sore, tapi gak datang juga,” ucap Aan.

Menurut Aan, Susi rencananya akan melangsungkan akad nikah di Kantor KAU pada Rabu, 29 Agustus 2018. Selanjutnya, resepsi pernikahan akan dilangsungkan pada Kamis (30/8/2018).

“Undangan sudah disebar. Keluarga resah karena sampai sekarang belum ada kabar dari dia,” tambah Aan.

Aan mengatakan, Susi kabur gara-gara masalah sepele. Susi ingin pesta pernikahannya meriah. Karena itu, Susi ingin mendatangkan Nanggap Jathilan untuk menghibur tamu.

Namun karena alasan ekonomi, keluarga tak bisa memenuhi keinginan Susi. Keluarga hanya sanggup mendatangkan orgen tunggal. Sebab, biaya orgen tunggal lebih murah, bisa setengah dari biaya Nanggap Jathilan.

Belakangan keluarga baru tahu jika Susi sebenarnya memiliki dana untuk mendatangkan Nanggap Jathilan. Namun Susi tidak ngomong, sehingga keluarga tidak tahu.

“Ini miskomunikasi aja sebenarnya. Kalau saja Susi ngomong bahwa dia punya dana, pasti keluarga setuju-setuju saja,” tambah Aan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index