Saudi Cs Akui Serangannya Tewaskan 40 Anak-anak di Yaman

Saudi Cs Akui Serangannya Tewaskan 40 Anak-anak di Yaman
Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi mengakui serangannya telah menewaskan sekitar 40 anak-anak di Yaman. Foto/Istimewa

HARIANRIAU.CO - Koalisi yang dipimpin Arab Saudi di Yaman mengakui serangan udara yang menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak di sebuah bus.

Koalisi Arab mengatakan serangan itu tidak dapat dibenarkan dan berjanji untuk meminta pertanggung jawaban siapa pun yang berkontribusi terhadap kesalahan itu.

Pengakuan langka ini mengikuti tekanan internasional, termasuk dari sekutu, untuk berbuat lebih banyak membatasi korban sipil dalam perang saudara 3,5 tahun. Perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan mendorong negara yang sudah miskin itu ke jurang kelaparan.

Koalisi Arab mengatakan pada saat serangan udara 9 Agustus di sebuah pasar di Provinsi Saada menargetkan peluncur rudal yang digunakan untuk menyerang Arab Saudi selatan sehari sebelumnya. Koalisi Arab menuduh Houthi menggunakan anak-anak sebagai perisai manusia.

Tim Penilai Insiden Bersama (JIAT), sebuah badan investigasi yang dibentuk oleh koalisi Arab, mengatakan bahwa serangan itu didasarkan pada informasi intelijen yang menunjukkan bus itu membawa pemimpin Houthi, target militer yang sah. Tetapi penundaan dalam melaksanakan penyerangan dan penerimaan perintah tidak menyerang harus diselidiki lebih lanjut.

"Ada penundaan yang jelas dalam mempersiapkan jet tempur pada waktu dan tempat yang sesuai, sehingga kehilangan (peluang) untuk menargetkan bus ini sebagai target militer di area terbuka untuk menghindari kerusakan tambahan," kata penasihat hukum JIAT, Mansour Ahmed al-Mansour kepada wartawan di Ibu Kota Saudi.

"Tim percaya bahwa pasukan koalisi harus segera meninjau penerapan aturan keterlibatan mereka untuk memastikan kepatuhan," tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (2/9/2018).

Koalisi kemudian mengumumkan bahwa mereka menerima temuan tersebut dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban siapa pun yang terbukti telah melakukan kesalahan.

"Komando Pasukan Gabungan Koalisi menyatakan penyesalan atas kesalahan itu, menyampaikan simpati, belasungkawa dan solidaritas kepada keluarga korban," kata pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Saudi, SPA.

Koalisi mengatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah Yaman untuk memberi kompensasi kepada korban dan akan terus meninjau kembali aturan keterlibatan untuk mencegah terulangnya insiden semacam itu.

Pekan lalu, sebuah panel ahli HAM PBB mengatakan bahwa beberapa serangan udara koalisi mungkin merupakan kejahatan perang. Di Washington, Menteri Pertahanan Jim Mattis mengatakan dukungan AS untuk koalisi yang dipimpin Saudi itu tidak tanpa syarat, tetapi menyarankan Amerika Serikat akan terus mendukung aliansi karena bekerja untuk mengurangi kejatuhan pada warga sipil. (Sindonews)

Halaman :

Berita Lainnya

Index