Ilmuwan Menduga Planet Ke Sembilan Sembuyi di Balik Neptunus

Ilmuwan Menduga Planet Ke Sembilan Sembuyi di Balik Neptunus
Plenet ke sembilan yang 10 kali lebih besar dari Bumi/Foxnews

HARIANRIAU.CO - Ilmuwan masih mencari tahu tentang keberadaan planet ke sembilan. Keberadaan planet ke sembilan ini dianggap sebagai sebuah misteri terbesar yang mungkin tersembunyi di depan mata.

Banyak astronom masih yakin 'Planet Sembilan' ada di luar Jupiter. "Setiap kali kami mengambil gambar,ada kemungkinan bahwa Planet Sembilan ada dalam gambar," kata  Surhud More, seorang ahli astronomi di Universitas Tokyo mengatakan kepada Washington Post.

Michael Brown, seorang astronom di Institut Teknologi California, mengatakan dia merasa 'selamanya optimis' bahwa seseorang akan segera menemukannya. Namun, para ahli mengatakan palnet ke sembilan tidak terlihat oleh observatorium yang ada saat ini.

Para astronom telah memperdebatkan apakah planet kesembilan ini  mengorbit di luar Pluto. Namun, penelitian baru-baru ini akhirnya dapat membuktikan bahwa 'dunia misterius' mungkin nyata.

Planet Sembilan pertama kali dicetuskan oleh para ahli di Caltech pada tahun 2016. Mereka melihat bahwa sekelompok objek es di tepi tata surya telah memiringkan orbitnya. Para ahli menyebut obyek yang disebut Trans Neptunian (TNOs) ini dibengkokkan oleh tarikan gravitasi dari planet kesembilan di tata surya.

Bukti keberadaan Planet Nine terus meningkat. Ilmuwan menduga 'Planet Nine' ini bersembunyi sehingga ilmuwan belum bisa menemukannya.

Pada bulan Oktober 2017, Badan Antariksa AS (NASA) merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Planet Nine mungkin 20 kali lebih jauh dari Matahari ke Neptunus. Planet ini diduga bersembunyi di balik Neptunus.

Pada jarak itu, setara, dari 600 unit astronomi (1 AU). Satu AU didefinisikan sebagai jarak antara Bumi dan Matahari, atau sekitar 93 juta mil). Artinya, planet kesembilan akan 160.000 kali lebih redup daripada Neptunus.

Kevin Luhman, seorang astronom di Pennsylvania State University, mengatakan kepada Washington Post bahwa pada 1.000 AU membuat planet yang mungkin ada tidak mungkin untuk melihat menggunakan teknologi saat ini. (republika)

Halaman :

Berita Lainnya

Index