Topan Jebi, Sembilan Tewas dan 300 Orang Luka-Luka

Topan Jebi, Sembilan Tewas dan 300 Orang Luka-Luka
Sebuah truk terbalik diterjang Topan Jebi. Sebanyak 9 orang tewas akibat terjangan Topan Jebi. Foto/Istimewa

HARIANRIAU.CO - Sedikitnya sembilan orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka sejak Topan Jebi mendarat di pantai barat Jepang pada Selasa siang. Topan terkuat dalam seperempat abad itu juga menyebabkan kerusakan besar.

Topan Jebi menghantam pulau Shikoku sekitar tengah hari sebelum melanjutkan ke utara ke wilayah Kobe di pulau utama Honshu di Jepang menuju Lautan Jepang.

Video dramatis terjangan badai yang muncul di sosial media menunjukkan angin kencang mengangkat dan membuat sejumlah mobil terbalik, menumbangkan pohon, dan merubuhkan dan merobek scaffolding yang menyelimuti bangunan. 

Dikutip dari Time, Rabu (5/9/2018), korban tewas adalah para manula yang diyakini dilumpuhkan oleh angin atau terkena benda-benda yang terbang atau jatuh. Lebih dari 1,6 juta rumah di Osaka, Kyoto dan empat prefektur lainnya gelap gulita akibat putusnya arus listrik.

Pihak berwenang telah menyarankan lebih dari 1 juta orang untuk evakuasi dan membatalkan ratusan penerbangan. Hujan deras dan angin kuat menenggelamkan landasan pacu di Kansai International Airport Osaka dan membuat sebuah mobil tangki bahan bakar terjepit jembatan yang menghubungkan bandara ke kota Izumisano, menurut stasiun televisi nasional NHK.

Lebih dari 3.000 orang terdampar semalam di bandara Kansai, salah satu pusat perjalanan tersibuk di Jepang, dan 750 penerbangan dibatalkan pada Selasa kemarin.

Badan meteorologi Jepang mengatakan bahwa badai telah turun ke sistem tekanan rendah saat melintasi Laut Jepang, Rabu pagi. Namun mereka masih memperingatkan bahwa topan itu masih bergerak dengan kecepakan angin mencapai 100mph.

Para peramal cuaca memperkirakan curah hujan lebih dari 2 inci per jam akan terjadi di Jepang utara dan timur. Pihak berwenang pun mendesak orang-orang untuk tetap waspada terhadap hembusan angin kencang dan gelombang laut bergelombang serta tanah longsor dan banjir.

Perdana Menteri Shinzo Abe telah membatalkan rencana perjalanan ke Kyushu, pulau utama paling selatan Jepang, untuk mengawasi upaya respons bencana. Pada pertemuan kesiapsiagaan bencana pada hari Senin, Abe memerintahkan warga Jepang untuk mengambil tindakan untuk melindungi hidupnya. (Sindonews)

Halaman :

Berita Lainnya

Index