Trump Mengaku Tidak Pernah Kepikiran untuk Habisi Assad

Trump Mengaku Tidak Pernah Kepikiran untuk Habisi Assad
Donald Trump

HARIANRIAU.CO - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, membantah bahwa ia pernah memerintahkan untuk membunuh Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pernyataan ini muncul satu hari setelah dilaporkan dalam buku yang ditulis oleh Bob Woodward.

Dalam buku tersebut, jurnalis Watergate yang terkenal itu menyatakan Trump merekomendasikan langkah untuk menghabisi Assad kepada Menteri Pertahanan James Mattis.

"Tidak sama sekali. Buku itu fiksi," kata Trump kepada wartawan ketika ditanya tentang klaim itu.

"Tidak, itu tidak pernah dipikirkan, juga tidak akan direnungkan dan seharusnya tidak ditulis dalam buku itu," tambah Trump seperti dikutip dari The Hill, Kamis (6/9/2018).

Trump lantas mengecam buku Woodward tersebut berulang kali selama pertemuan dengan Emir Kuwait.

Kutipan pertama dari buku Woodward, "Fear: Trump in the White House," diterbitkan pada hari Selasa, dan melukis potret sebuah rumah putih yang penuh dengan pertempuran dan mengalami "gangguan saraf."

Woodward menulis bahwa pada April 2017, setelah serangan kimia terhadap warga sipil di Suriah, Trump mendesak Mattis bahwa AS harus membunuh Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Mattis dilaporkan pergi bersama dengan tuntutan presiden selama panggilan telepon, tetapi segera mengatakan kepada para pembantunya bahwa mereka akan mengambil pendekatan "jauh lebih terukur".

Mattis sendiri dalam pernyataannya pada Selasa malam membantah dia pernah mengatakan atau mendengar kutipan yang dikaitkan kepadanya dalam buku tersebut.

Komentar Trump tentang Assad datang ketika AS terus memantau ketegangan yang meningkat di provinsi Idilb, Suriah, yang merupakan benteng terbesar terakhir pemberontak.

Pemerintahan Trump pada hari Selasa memperingatkan Assad untuk tidak menggunakan senjata kimia pada warganya, beberapa jam setelah sekutu rezim, Rusia, menyerang provinsi Idlib.

Pesawat Rusia menghantam provinsi barat laut dengan sekitar 30 serangan udara pada Selasa pagi. Serangan itu disertai dengan tembakan artileri rezim Assad, menewaskan sedikitnya 17 warga sipil, termasuk lima anak-anak, The Wall Street Journal melaporkan.

Trump pada hari Rabu waktu setempat menyebutnya sebagai situasi yang sangat menyedihkan, dan memperingatkan mereka yang terlibat dalam konflik untuk bijaksana dan berhati-hati.

"Itu tidak boleh menjadi pembantaian," kata Trump, memperingatkan bahwa jika itu  terjadi AS akan menjadi sangat marah. (sindonews)

Halaman :

Berita Lainnya

Index