Inikah yang Membuat Pak Imam Nekat Culik Misnayanti, Calon Pengantin Anak Kades?

Inikah yang Membuat Pak Imam Nekat Culik Misnayanti, Calon Pengantin Anak Kades?
Misnayanti

HARIANRIAU.CO - Kasus penculikan calon pengantin di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggegerkan publik. Korban diculik jelang menikah dengan anak kepala desa. Korban bernama Misnayanti. Gadis 21 tahun tersebut adalah warga Desa Labotto, Kecamatan Cenrana. Wanita yang akrab disapa Misna itu merupakan mahasiswi semester 7 IAIN Bone.

Ia diculik saat berada di kampusnya pada Senin, 24 September 2018. Pelakunya adalah kekasih Misna. Namanya Ismail (25). Pacar Misna ini ternyata berprofesi sebagai imam masjid di dusun Marelu Watu, Desa Labotto, Kecamatan Cenrana.

Diduga, Ismail nekat menculik Misna dan membawa kabur mahasiswi IAIN itu lantaran cemburu. Ismail diduga cemburu lantaran kekasihnya akan menikah dengan pria lain.

Kapolsek Tanete Riattang, Kompol Andi Asdar mengatakan, pelarian Ismail berakhir di Makassar. Ia dibekuk setelah membawa Misna berkeliling lintas kabupaten. Ismail menyerahkan diri usai negosiasi dengan pihak keluarganya.

“Iya, dia (Ismail) warga Desa Watu, Kecamatan Cenrana. Usianya 25 tahun. Profesinya imam masjid,” ucap Andi Asdar, Rabu (26/9/2018).

Salah seorang warga Watu mengatakan, Ismail cukup terkenal di kampungnya. Ismail pernah menjadi imam tarawih Ramadan di desanya.

Akibat melarikan calon pengantin, Ismail kini ditahan di Polsek Tanete Riattang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Tersangka sudah diamankan di Polsek Tanete Riattang dan akan dikenakan pasal 332 ayat 2e KUHP tentang membawa lari perempuan secara paksa atau kekerasan dengan maksud untuk dinikahi atau tidak dinikahi,” tambah Andi Asdar dikutip harianriau dari pojoksatu.

Sebelumnya diberitakan, mahasiswi IAIN Bone, Misnayanti (21) diduga menjadi korban penculikan di kampusnya pada Senin 24 September 2018.

Padahal, gadis yang akrab disapa Misna itu akan segera melangsungkan pesta pernikahan. Misna akan menikah dengan anak kepala desa pada 14 Oktober 2018.

Orang tua korban, Hj Subaeda telah mendatangi pihak kampus guna menyampaikan perihal hilangnya anak gadis tersebut.

“Ada percakapan antara korban dengan orang tuanya melalui aplikasi WhatsApp. Dalam percakapan itu Misna meminta tolong,” kata tetangga korban, Irham.

Halaman :

Berita Lainnya

Index