Marinir Serbu Markas Polisi, Lucuti Senjata 700 Petugas

Marinir Serbu Markas Polisi, Lucuti Senjata 700 Petugas
Marinir dan kepolisian federal Meksiko mengepung markas polisi Acapulco (Foto: AFP)

HARIANRIAU.CO - Ribuan anggota marinir dan kepolisian federal Meksiko menyerbu markas kepolisian Kota Acapulco, Negara Bagian Guerrero, Selasa (26/9/2018). Sebanyak 700 polisi dilucuti senjata mereka dan diperiksa oleh pihak berwenang.

Penyerbuan dilakukan terkait dugaan bahwa kepolisian Acapulco telah disusupi oleh kartel narkoba. Mulanya, marinir mengepung markas polisi dan memberlakukan penjagaan berlapis. Setelah itu, pasukan memasuki markas dan melucuti senjat semua polisi. Mereka juga menyita amunisi, rompi antipeluru, dan radio. Dilaporkan tidak ada aksi perlawanan dalam penyerbuan itu.

Seluruh polisi yang bertugas di Acapulco, dari pangkat terendah hingga tertinggi, diperiksa. Bahkan, tiga komandan ditahan, dua karena tuduhan pembunuhan dan satu lagi terkait kepemilikan senjata ilegal.

Komandan kepolisian Acapulco, Max Lorenzo Sedano, diperiksa. Semua polisi juga akan melalui tes kejujuran dan dimintai keterangan terkait dugaa keterlibatan mereka dengan geng narkoba.

Selama pemeriksaan berlangsung, fungsi kontrol keamanan di kota resort pantai itu diambil alih oleh kepolisian pusat atau federal serta militer. Pejabat negara bagian Guerrero mengatakan, fungsi penegakan hukum juga akan diambil alih kepolisian federal.

Penyerbuan dilakukan setelah pemerintah pusat mendapat laporan meningkatnya kriminalitas di Acapulco. Namun di saat bersamaan kepolisian seperti tidak hadir melindungi masyarakat.

Penduduk lokal mengeluhkan meningkatnya kekerasan. Kondisi ini berdampak pada perekonomian warga, banyak yang tak berani berbisnis karena khawatir menjadi korban.

Pada 1950-1960-an, Acapulco merupakan tujuan wisata bagi orang kaya dan terkenal. Namun setelah itu berubah menjadi kota perdagangan narkoba dengan kasus pembunuhan yang tinggi.

Halaman :

Berita Lainnya

Index