Jack Ma, Pendiri Alibaba Ingin Meninggal di Pantai

Jack Ma, Pendiri Alibaba Ingin Meninggal di Pantai
Jack Ma

HARIANRIAU.CO - Dalam beberapa minggu terakhir, pendiri Alibaba Group Holding Ltd, Jack Ma, menjadi sorotan dunia.

Hal tersebut lantaran, Ma mengumumkan rencana untuk pensiun dari perusahaan yang dipimpinnya selama hampir 20 tahun. Pengumuman tersebut dia sampaikan ketika merayakan ulang tahun ke-54, bertepatan dengan 10 September 2018.

Sebagai seorang public speaker atau pembicara publik, Jack Ma pun dalam beberapa tahun terakhir kerap melontarkan keinginannya untuk pensiun, namun dengan gaya humoris.

Ma pun pernah mengeluhkan kehidupannya yang amat sibuk dan keinginannya untuk kembali menjadi guru. Beberapa kali Ma pernah menceritakan tentang jadwal bepergiannya yang sangat padat selama menjabat sebagai pimpinan Alibaba.

Terakhir, Ma menyebutkan dirinya lebih baik mati di pantai dari pada di kantornya di Alibaba. Bagi Ma, kalimat tersebut mengungkapkan keinginannya untuk fokus pada pendidikan dan filantropi, bukan menjalani bisnis di industri teknologi.

"Ketika saya pensiun dari posisi CEO, saya berkata pada tim CEO (pada tahun 2013) bahwa saya harus memiliki waktu lebih banyak untuk bermain golf di pantai," kata Ma dalam sebuah kesempatan, seperti dikutip dari Enterpreneur.com, Kamis (27/9/2018).

Keinginan Ma untuk mundur dari dunia bisnis semakin kencang digaungkan pada dua pekan lalu. Pada ulang tahunnya, ia mengumumkan akan mengundurkan diri sebagai ketua eksektutif Alibaba dalam satu tahun. Ma ingin memberikan jalan bagi generasi pemimpin berikutnya di raksasa e-commerce senilai 420 miliar dolar AS tersebut.

Ma menyebutkan CEO Alibaba Daniel Zhang sebagai penggantinya. Zhang akan menggantikan posisi Ma secara resmi pada September 2019.

Ma belum menjelaskan rencana hidupnya setelah pensiun. Menurutnya, usia lima tahun sudah terbilang tua di industri teknologi, tapi tetap muda untuk sektor lain.

“Dalam 15 hingga 16 tahun mendatang, masih ada banyak hal yang bisa saya lakukan. Saya tahu itu akna sulit bagi orang di usia 55 atau 56 dan 60 tahun, untuk pergi. Pada saat itu, Anda tidak lagi yakin dengan masa depan Anda dan Anda akan bertahan," ucapnya dilansir dari laman suara.

Halaman :

Berita Lainnya

Index