Belasan Siswa SMP Disatu Sekolah Hamil Secara Bersamaan

Belasan Siswa SMP Disatu Sekolah Hamil Secara Bersamaan
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO - Direktur PKBI Lampung Dwi Hafsah Handayani mengatakan, dirinya pernah melakukan survei ke apotek di sekitaran kampus dan kosan.

Dari hasil surveinya ditemukan, ternyata barang yang paling laris dibeli di apotek adalah kondom dan testpack (alat tes kehamilan). "Dalam satu bulan ada 100 kondom terjual. Ini kan sangat memprihatinkan," kata Hafsah.

Bahkan diakuinya, ada kejadian di satu sekolah menengah pertama di Lampung, sebanyak 12 anak didiknya hamil. Dan itu merata terjadi di kelas VII, XIII dan IX. "Sekolah bilang bersih, tapi dicek di guru BK, ternyata ada muridnya yang hamil," kata dia.

"Siswi SMP ada 12 yang hamil di satu sekolah. Itu ada di salah satu kabupaten di Lampung," beber Hafsah seperti dilansir Tribun.

Saat ada siswinya yang hamil, terusnya, upaya yang dilakukan juga bukan lantas menikahkannya, mengingat usia SMP atau di bawah 20 tahun masih riskan organ reproduksinya atau masih dalam tahap pembentukan organ reproduksi. 

Terlebih ketika sudah menikah akan menjadi pelaku seksual aktif.

"Rentan terkena berbagai masalah atau terganggu organ reproduksinya, seperti terkena kanker serviks, berisiko pendarahan saat melahirkan, atau anak lahir dalam kondisi cacat dan lain-lain," beber Hafsah. 

Hafsah mengatakan, tindak lanjut dari kasus kehamilan di luar nikah atau tindakan asusila lainnya perlu menjadi perhatian  bersama.

Jadi bukan hanya fokus pada proses kejadian tindakan asusila, tapi edukasi bagaimana pencegahan agar kejadian tidak  berulang. 

"Edukasi ke sekolah juga harus hati-hati. Kami melalui program konseling masalah kespro bukan hanya memberikan buku, tapi mengajari guru bagaimana cara mentransfer isi  buku itu kepada siswanya," jelas Hafsah. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index