Kawasan Kumuh Pekanbaru Terima Bantuan Tujuh IPAL

Kawasan Kumuh Pekanbaru Terima Bantuan Tujuh IPAL
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO - Sejumlah kawasan kumuh di Kecamatan Rumbai Pesisir (Rumpes) Kota Pekanbaru telah   mendapat bantuan pembangunan tujuh Instalasi Pengelolaan Air Limbah dari "Islamic Development Bank (IDB)" guna mengubah lingkungan tersebut menjadi sehat, bersih dan asri.

"Ada tujuh IPAL yang sudah terbangun di Kelurahan Meranti Pandak, Lembah Damai dan Limbungan," kata Camat Rumbai Pesisir Yuliarso di Pekanbaru, Rabu dilansir dari laman antarariau.com.

Yuliarso menjelaskan bantuan pembangunan IPAL tersebut sudah dimulai sejak 2017 hingga tahun 2018 secara bertahap pada tiga kelurahan. Dengan biaya bervariasi mencapai Rp500 juta untuk satu unitnya.

"Tahun 2017  Kelurahan Lembah Damai  mendapat tiga IPAL, lalu dua di  Meranti Pandak dan satu di  Limbungan. Tahun 2018 ini dapat lagi dua untuk Okura dan satu Lembah Sari," ujar Yuliarso.

Menurut dia awal mula mengalirnya  bantuan, IDB telah tergugah melihat banyaknya kawasan  kumuh di Rumbai Pesisir.

"Kami bersyukur ada hikmahnya, kebetulan daerah kami termasuk di Surat Keputusan (SK) walikota sebagai  deliasi kumuh. Namun kini tidak lagi karena warga sudah menikmati fasilitas Pengelolaan Air Limbah," tutur Camat yang dulunya pernah menjadi ajudan mantan Gubernur Riau Saleh Jasid.

Ia menjelaskan dalam lingkungan  kelurahan satu unit IPAL bisa dinikmati oleh 30-50 rumah tangga. Sehingga limbah Mandi Cuci Kakus (MCK) mereka kini tidak lagi asal buang ke parit, bahkan sungai.

Ia juga berterimakasih kepada warga yang rela menghibahkan lahannya menjadi penempatan IPAL.

"Alhamdulillah, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah  Komunal di RT 03 RW 03 patut diberi apresiasi karena telah sudi menghibahkan tanahnya untuk pembangunan IPAL," ujar pentolan STPDN tersebut.

Ia berharap pembangunan IPAL kedepannya bisa mengangkat derajad kesehatan dan lingkungan warga  Rumpes tidak lagi kumuh.

Hal ini sesuai visi misi Pemerintah kota Pekanbaru dalam mewujudkan Pekanbaru menjadi kota Metropolitan yang Smart City ialah dengan meminimalisir pemukiman kumuh.

"Sekarang tergantung kepada kita, fasilitas sudah disediakan. Apakah kita akan selamanya hidup di lingkungan yang kurang memadai, atau sedikit lebih maju dari pada sebelumnya. Harapan saya, mari kita ikut berkompetisi dalam mewujudkan lingkungan bersih dengan cerdas dan modern," kata Yuliarso.

Halaman :

Berita Lainnya

Index