KASIHAN... Dikira Bawa Makanan, Truk Pembawa Kantong Mayat Nyaris Dijarah Warga

KASIHAN... Dikira Bawa Makanan, Truk Pembawa Kantong Mayat Nyaris Dijarah Warga
Petugas menurunkan jenazah korban gempa tsunami Palu untuk dimakamkan di Poboya, Mantikulore, Palu, Senin (1/10). Sebanyak 18 jenazah dimakamkan secar

HARIANRIAU.CO - Palu, Donggala, dan Sigi, benar-benar jadi daerah yang butuh perhatian. Hampir seluruh objek vital dijaga TNI-Polri. Pasalnya, banyak penjarahan di beberapa sudut kota. 

Sungguh daerah yang ironi bak kehilangan kesadaran. Toko retail, diler, serta beberapa pasar sempat menjadi sasaran penjarahan. Awak media pun menyayangkan adanya tindakan tersebut.

Jika berhubungan dengan makanan, rasanya wajar. Tapi, ketika perlengkapan elektronik, sudah bisa digolongkan aksi kriminal. Dari informasi yang diperoleh, penjarahan sudah mengarah ke beberapa rumah warga.

Sementara itu, menuju beberapa daerah yang belum banyak dijangkau, beberapa kendaraan yang mengangkut logistik juga beberapa kali sempat diberhentikan. Namun, demi sampai ke tangan pengungsi, pendistribusian bahan makanan dipasok malam hari. Tentunya dengan pengawalan ketat TNI-Polri.

Seperti dilansir  Kaltim Post (Jawa Pos Group), truk yang ditumpangi awak media ini pun sempat dihentikan, tak jauh dari Pelabuhan Pantoloan. 

“Apa itu, kasih turun yang dibawa,” pekik seorang pria berkepala pelontos dengan membawa kayu panjang. Padahal, truk Basarnas mengangkut kantung mayat. Yang peruntukannya membawa korban-korban meninggal.

Halaman :

#Tsunami Palu

Index

Berita Lainnya

Index