HARU... Gadis Enam Tahun Rawat Ayahnya yang Lumpuh

HARU... Gadis Enam Tahun Rawat Ayahnya yang Lumpuh
Tian Jiajia memberikan ayahnya sarapan (Foto: SCMP)

HARIANRIAU.CO - Gadis berusia enam tahun asal Baihe, wilayah otonomi Ningxia Hui, China, Tian Jiajia, menjadi sorotan warganet. Meski masih kecil, dia merawat ayahnya yang lumpuh dengan penuh kasih sayang.

Hal pertama yang dia lakukan saat bangun pagi adalah memijat badan ayahnya, Tian Haicheng. Setelah itu, menggunakan crane yang dibuat sendiri, dia mengangkat tubuh ayahnya dari tempat tidur lalu memindahkan ke kursi roda.

Ini bukan hal mudah karena tubuh mungil Tian jauh lebih ringan dibanding ayahnya.

Usai memindahkan Haicheng ke kursi roda, Tian menyikat gigi dan membasuh wajah ayahnya. Rutinitas paginya membantu sang ayah ditutup dengan memberikan sarapan, lalu dia berangkat sekolah.

Aktivitas mereka direkam menggunakan kamera video lalu diunggah ke situs berbagi live streaming China, Kuaishou. Ide untuk membuat rekaman video tersebut berasal dari teman Haicheng. Benar saja, dari situ lah masyarakat menjadi tahu permasalahan mereka dan menyumbangkan uang.

Tak cuma itu, channel Haichen di Kuaishou kini memiliki lebih dari 451.000 pengikut.

Tian harus berjuang merawat dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Ibu bersama kakak laki-lakinya meninggalkan mereka begitu saja sejak sang ayah lumpuh akibat kecelakaan lalu lintas pada 2016.

Sejak 1,5 tahun terkhir, ada 600 video yang diunggah. Mereka pun mendapat bantuan sekitar 4.000 yuan atau sekitar Rp8,8 juta per bulan.

Sementara itu, Haicheng (39) tak bisa melakukan apa-apa lagi. Hanya kepala, leher, dan sebagian tangan kiri yang masih bisa digerakkan.

Mobil yang dinaikinya terguling dan mendarat di parit. Saat terbangun di rumah sakit, Haicheng mendapat kabar yang meremukkan dirinya. Dokter mengatakan dia tidak akan pernah bisa berdiri lagi.

Setelah kecelakaan, istri Haicheng, izin pulang kampung ke Haiyuan bersama kakak Tian yang sekarang berusia 10 tahun. Namun sejak itu mereka tak pernah kembali.

Karena frustasi, Haicheng pernah mencoba bunuh diri dengan meminum pestisida. Namun malaikat kecilnya, Tian, berhasil meyakinkan dan berjanji merawatnya.

"Itu karena putri saya, saya masih hidup," katanya.

Keluarga itu sebenarnya mendapat subsidi dari pemerintah yakni sekitar 800 yuan per bulan. Namun jumlah itu masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Apalagi, Haicheng masih harus meminum obat yang harganya beberapa ribu yuan.

Meski demikian, tak semua warganet menyambut baik video tersebut. Haicheng mengatakan, tidak sedikit yang beranggapan dia menjual kesengsaraan demi uang, melalui posting-an itu.

Dia menegaskan tidak punya niat menjadi kaya dan terkenal dari internet. Soal pengikutnya yang banyak, dia menegaskan hanya ingin berinteraksi dengan banyak orang mengingat ruang aktivitasnya kini hanya terbatas di ranjang dan sekitar rumahnya saja.

"Sejujurnya, saat ini saya berusaha menyambung hidup dari hari ke hari. Saya melakukannya lebih baik dari setahun lalu. Terima kasih kepada orangtua dan anak perempuan saya. Saya melakukan yang terbaik untuk melihat ke depan," ujarnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index