Setelah Kopi, Jokowi Ingin Ada Fakultas Kelapa

Setelah Kopi, Jokowi Ingin Ada Fakultas Kelapa

HARIANRIAU.CO - Indonesia tercatat sebagai negara ketiga produsen biji kopi dunia setelah Brazil dan Vietnam. Namun, produk olahan biji kopi justru terkenal dari negara-negara nonpenghasil kopi. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk yang kesekian kali menegaskan, Indonesia harus mampu memanfaatkan keunggulan komoditas kopi.  Dibutuhkan studi khusus yang mempelajari produk-produk olahan kopi nusantara. 

“Masa kita yang punya kopi, negara lain yang produksi cappuccino. Kita bisa tapi butuh fakultas kopi,” tegas Jokowi, saat menyampaikan Orasi Ilmiah di Dies Natalis ke-65 Universitas Kristen Indonesia (UKI), di Kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur, Senin, 15 Oktober 2018.

Bukan hanya kopi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta ada studi khusus yang mempelajari keunggulan hasil komoditas Tanah Air lainnya. Hasil olahan yang beragam menambah nilai jual hasil komoditas, tidak hanya berupa ekspor bahan mentah. 

“Masa sudah 30-50 tahun, yang ada cuma fakultas ekonomi, fakultas teknik, fakultas hukum, kenapa tidak yang baru ini dimunculkan? Fakultas kelapa. Kenapa tidak, ini produk unggulan Indonesia,” terang Jokowi.

Dalam pidato ini, Jokowi juga mengatakan agar perguruan tinggi juga memperhatikan produk kebudayaan kita yang beragam. Seperti pariwisata, kata Jokowi, seharusnya dibuat pula fakultas khusus pariwisata. 

 “Ini sebuah potensi ke depan. Seharusnya keunggulan kita itu diprioritaskan untuk dipelajari dan diajarkan,” tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti, perguruan tinggi di Tanah Air dinilai lamban merespons perubahan. Selama 30 hingga 40 tahun ke belakang, program studi (prodi) yang ditawarkan sejumlah perguruan tinggi tidak banyak berubah.  Kepala negara menegaskan, agar perguruan tinggi harus segera merespons segala perkembangan global.

Halaman :

Berita Lainnya

Index