Kondisi Model Cantik Rini Puspitawati Sebelum Meninggal Menurut Pihak keluarga

Kondisi Model Cantik Rini Puspitawati Sebelum Meninggal Menurut Pihak keluarga

HARIANRIAU.CO - Media sosial sempat heboh membicarakan kecelakaan yang terjadi baru-baru ini. Kecelakaan mengerikan tersebut terjadi di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Sabtu (13/10/2018).

Kronologi yang terjadi adalah saat sebuah mobil bermerek Honda CR-V mengalami kecelakaan tragis di jurang sedalam 200 meter. Pengemudinya adalah seorang wanita yang diketahui bernama Rini Puspitawati (26) dan teman prianya Ragil Supriyanto (34).

Kronologi kecelakaan berdasarkan kesaksian warga

Rini adalah model sekaligus pemandu lagu asal Desa Semen, Kecamtan Paron, Kabupaten Ngawi. Sementara, teman prianya berasal dari Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Blora, Jawa Tengah.

Diketahui pula, Ragil Supriyanto yang tewas dalam kecelakaan tersebut telah memiliki istri. Ia diduga melakukan perselingkuhan dengan Rini. Kondisi Rini Puspitawati saat itu selamat, namun ia sempat dalam keadaan kritis.

Sebelumnya, mobil CR-V yang dikemudikan oleh Rini terguling sampai empat kali sebelum mendarat di lahan pertanian milik warga setempat. Kondisi mobilnya juga rusak parah.

Berdasarkan kesaksian Suratno, ia mengatakan mobil CR-V berwarna putih itu berbelok tajam dan menghantam tumpukan batu. Kemudian mobil terpental dan terjun bebas ke arah pertanian warga. Sejumlah warga lalu mendekati mobil untuk memberikan pertolongan.

"Warga berusaha mencongkel mobil pakai linggis, sampai 4 linggis bengkok untuk menolong penumpang," kata Suratno.

Setelah memakan waktu 20 menit untuk menyelamatkan Rini yang terjepit, warga menemukan Ragil agak jauh dari mobil sudah dalam keadaan tak bernyawa. Keduanya dievakuasi ke RSUD dr. Sayidiman,Magetan.

Rini yang kemudian dirujuk ke RSUD dr. Soedono, Madiun, saat itu dilaporkan kondisinya semain membaik dan tengah menjalani pemulihan. Kemudian, Senin (15/10/2018), Rini menjalani operasi untuk mengambil cairan yang masuk ke paru-parunya.

Keluarga sempat mengabarkan kondisi Rini membaik

Saat itu, kakak kandung korban, Wiwik, mengatakan bahwa kondisi Rini berangsur membaik. Meski begitu, ia masih tak sadarkan diri dan masih dirawat di ruang ICU RSUD dr. Soedono, Kota Madiun. Hanya pihak keluarga yang diperbolehkan masuk untuk melihat kondisinya di ruang ICU. Wiwik mengaku cukup was-was akan kondisi adiknya, mengingat kecelakaan yang diwarnai cerita perselingkuhan tersebut, membuat Rini dibanjiri hujatan.

Sempat menjalani tindakan medis pada Senin hingga Jumat malam (19/10/2018), Rini akhirnya meninggal dunia.
Menurut keterangan kerabat korban pada Jumat (19/11/2018) malam, kondisi Rini mengalami koma. Ia akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada Sabtu (20/10/2018) pagi sekitar pukul 09.55 WIB. Kabar meninggalnya Rini atau yang dikenal dengan nama Rindu juga dibenarkan oleh tetangga korban Suhardi atau yang akrab dipanggil Parli.

Warga mengetahui Rini meninggal dari sosial media

"Iya betul, saat ini masih dikremasi. Keluarga masih menunggu," kata Parli kepada wartawan.

Dia mengatakan, pada hari saat terjadinya kecelakaan, banyak tetangganya yang datang ke rumah untuk melayat. Para tetangga di sekitar rumahnya, mendapat kabar dari media sosial bahwa Rini sudah meninggal dunia.

"Tetangga tahunya juga dari media sosial. Malam hari waktu kejadian, rumah saya penuh dengan tetangga mau melayat, padahal Rini masih hidup."

"Sudah, akhirnya setelah dijelaskan pulang semua, tapi keesokan harinya kembali lagi. Pagi harinya sudah banyak orang berdatangan untuk melayat, padahal keluarga sedang menjaga Rini di rumah sakit."

"Tidak ada pihak keluarga yang mengatakan Rini sudah meninggal, tapi di rumah sudah banyak orang, sudah geger. Nggak tahu dapat kabar dari mana," katanya.

Keterangan dokter berbeda dengan keterangan dokter

Keluarga menjaga Rini mulai dari awal ia dilarikan ke RSUD dr.Soedono. Mereka mengatakan bahwa Rini saat itu mulai stabil dan bahkan membaik usai dilakukan operasi. Bahkan, kakak Rini, Wiwik (33) mengatakan adiknya dapat merespon ketika tangannya dipegang, dan ketika namanya dipanggil.

Hal yang tidak sama disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medik, dr.Sjaiful. Ia mengatakan saat tiba dari kecelakaan kondisinya sudah sangat parah.

"Enggak dioperasi, sejak datang, kondisinya sangat buruk sekali, kondisi sangat buruk karena membutuhkan alat bantu ventilator (alat bantu pernafasan). Jadi bukan dioperasi, hanya tindakan membantu supaya kalau ada darah atau cairan di paru-paru, supaya paru-paru dapat berkembang," kata dr.Sjaiful pada TribunJatim.com.

Dia mengatakan, sejak korban tidak sadarkan diri karena mengalami multiple organ failure (MOF), yang kemungkinan disebabkan benturan keras pada saat terjadi kecelakaan.

"Dari awal, kondisinya semakin turun bukan membaik. Dari awal sudah tidak bisa di apa-apain, untuk pemeriksaan scan juga sudah tidak memungkinkan," katanya pada wartawan.

Sementara penyebab kematian Rini diduga disebabkan karena mati batang otak. Tetapi, tetangga korban Suhardi atau yang disapa Parli, juga mengatakan menurut keluarga korban, Rini sempat merespon ketika dicubit.
"Iya betul, kemarin sempat dicubit terasa, tapi akhirnya koma lagi. Tadi malam sudah koma, sama keluarga dibacakan surat yasin," katanya.

Parli menambahkan, rencananya Rindu akan dimakamkan di Dusun Gebang Sewu, Desa Semen, Kecamatan Paron, Ngawi.

Halaman :

Berita Lainnya

Index