Jokowi Beritahu Cara Jawab Isu Antek Asing, Aseng dan PKI

Jokowi Beritahu Cara Jawab Isu Antek Asing, Aseng dan PKI
Presiden Jokowi saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Bandung

HARIANRIAU.CO - Calon Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan kepada jajaran tim kampanye untuk menangkal isu-isu negatif yang dialamatkan kepadanya. Ia menilai serangan-serangan itu masih terjadi dan terus berulang dengan model yang usang.

Fitnah yang menyebutnya sebagai antek asing dan keturunan PKI turut dijelaskannya saat memberikan pengarahan secara tertutup kepada seluruh tim kampanye nasional yang berada di tingkat pusat dan daerah dalam Rapat Kerja Nasional yang berlangsung di Surabaya, Minggu 28 Oktober 2018.

"Yang berkaitan dengan isu antek asing, antek aseng, harus dijelaskan. Antek asingnya di mana, antek asengnya di mana," kata Jokowi usai memberikan paparan di hadapan tim kampanye.

Kepada tim kampanye yang dihadiri 1.200 peserta itu, Jokowi memberi tahu keberhasilan pemerintah mengambil alih sejumlah hasil tambang dari pengelolaan asing.

Menurut dia, apa yang dilakukan di masa pemerintahannya sebagai wujud agar Indonesia berdaulat secara energi. Fitnah dan tudingan seperti itu, lanjutnya, hanya ingin mengaburkan prestasi apa yang sudah dilakukan pemerintah dan berupaya menyesatkan publik.

"Jawab mengenai misalnya Blok Mahakam yang sudah 100 persen kita berikan kepada Pertamina, Blok Rokan yang sebelumnya dimiliki Chevron juga sudah dimenangkan Pertamina, Freeport yang sudah head of agreement dan purchase of agreement, sudah. Itu yang tadi saya sampaikan," kata Jokowi dikutip harianriau.co dari laman viva.co.id.

Jokowi juga mengingatkan isu komunis yang kembali selalu muncul jelang kontestasi lima tahun sekali. Lagi-lagi, isu itu terus ditujukan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, meski sudah dibantah juga pada berbagai kesempatan. Ia meminta, jajaran tim pemenangan mampu meluruskan informasi bernada kampanye hitam.

"Tidak usah terpancing oleh hal- hal seperti itu. Tapi harus bisa juga menjawab, kalau ada masyarakat bertanya harus bisa menerangkan," ujarnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index