Gratiskan Tol Jembatan Suramadu, Jokowi: Itu Permintaan Tokoh Masyarakat dan Kiai

Gratiskan Tol Jembatan Suramadu, Jokowi: Itu Permintaan Tokoh Masyarakat dan Kiai

HARIANRIAU.CO - Forum Advokat Rantau (Fara) melaporkan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) lantaran menduga adanya pelanggaran pemilu terkait kebijakan Jokowi sebagai petahana yang menggratiskan fasilitas jembatan Suramadu.

Menanggapi hal itu, Jokowi memaparkan bahwa kebijakan penggratisan telah melalui proses yang panjang dengan pembahasan yang dilakukan cukup lama.

"Ada proses sebelumnya pembebasan sepeda motor, itu atas permintaan tokoh masyarakat dan agama. Kiai di Madura dari Ikatan Keluarga Madura juga menyampaikan hal yang sama," kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (30/10/2018).

Jembatan Suramadu.

Kepala Negara menjelaskan, pada awalnya masyarakat Madura juga memprotes tarif tol di jembatan Suramadu yang dinilai sangat mahal pada 2016. Kemudian, pemerintah memotong 50% tarif tol.

Jokowi melanjutkan, jembatan Suramadu akhirnya digratiskan pada 2018 lantaran pemerintah menilai belum adanya pergerakan ekonomi yang kelihatan setelah adanya pembangunan infrastruktur tersebut.

"Kami harapkan pembangunan beri dampak. Kalau memberatkan untuk apa. Kemiskinan di Sidoarjo, Surabaya, Gresik sampai 6 hingga 7 persen. (Sementara) Madura 16 hingga 24 persen," imbuhnya dikutip harianriau dari laman okezone.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap, kebijakan penggratisan tol di sana memberikan rasa keadilan dengan menekan angka kemiskinan bagi warga Madura.

Jokowi kemudian menggubah Suramadu menjadi jembatan biasa. Apalagi, pembangunan tol di sana juga bukan investasi dari BUMN atau pihak swasta.

"Ini beda, dari APBN. Sehingga saat itu kami sampaikan jembatan Suramadu biasa bisa dipakai kita semua khususnya Jatim, dan Madura," sambung Jokowi.

Foto: Biro Pers Setpres

Presiden memastikan telah mengingatkan agar para tokoh agama tidak mengacungkan jarinya saat dirinya meninjau jembatan Suramadu sebelum diputuskan untuk digratiskan.

"Bahwa saat kami jembatan biasa kanan kiri ada kiai dan acungkan jari juga sudah saya ingatkan saat itu tidak usah. Beda kalau saya suruh. Justru saya ingatkan. Jangan di balik-balik," tutupnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index