Kisah Imelda Cortez, Wanita yang Diperkosa tapi Justru Diadili

Kisah Imelda Cortez, Wanita yang Diperkosa tapi Justru Diadili
Imelda Cortez, 20, perempuan El Salvador korban pemerkosaan yang diadili atas tuduhan aborsi. Foto/AAP

HARIANRIAU.CO - Perempuan 20 tahun asal El Salvador ini bernama Imelda Cortez. Kisah hidupnya jadi sorotan media internasional karena menjadi korban pemerkosaan yang justru diadili atas tuduhan percobaan pembunuhan, yakni dituduh melakukan aborsi.

Hakim setempat pada hari Senin (17/12/2018) membebaskan Cortez. Dia dituduh melakukan aborsi setelah melahirkan secara prematur di toilet.

Bayi perempuan yang dilahirkan Cortez selamat. Namun, perempuan itu diadili atas tuduhan percobaan pembunuhan setelah bayinya ditemukan di septic tank.

Cortez dibela kelompok-kelompok HAM di El Salvador karena tuduhan itu dianggap tidak benar. Sekadar diketahui, aborsi benar-benar dilarang di negara itu dan perempuan yang melakukannya akan menghadapi hukuman penjara hingga 40 tahun.

Pengacara Cortez, Bertha Maria Deleon, menulis di Twitter bahwa pengadilan di wilayah tenggara kota Usulutan resmi membebaskan kliennya.

Seorang juru bicara dari kelompok feminis La Casa de Todas juga mengonfirmasi kepada AFP, Selasa (18/12/2018) bahwa Cortez bebas.

Cortez diperdaya ayah tirinya, yang diduga memerkosanya secara berulang kali selama periode tujuh tahun.

Perempuan muda itu telah menghabiskan lebih dari 1,5 tahun di balik jeruji besi untuk menunggu persidangan. Kasus ini berubah secara dramatis ketika jaksa mengubah tuduhan terhadapnya dari pembunuhan menjadi "pengabaian dan penelantaran".

“Kami tahu bahwa Imelda tidak melakukan kejahatan apa pun," kata pengacara Cortez lainnya, Keyla Caceres, mengatakan kepada AFP.

Dikutip harianriau.co dari laman sindonews.com, kelahiran prematur ditemukan setelah Cortez mencari perawatan di rumah sakit pada April 2017 karena mengalami pendarahan. Dokter yang memeriksanya mengambil plasenta.

Cortez mengatakan dia merasakan sesuatu keluar darinya saat menggunakan kamar mandi. Polisi dan tentara memeriksa septic tank di rumah Cortez dan menemukan bayi yang menangis tertutup kotoran dan debu putih.

Bayi itu dibawa ke rumah sakit dan kondisinya selamat.

Caceres mengatakan Cortez mewakili gadis dan remaja yang hak asasi manusianya sepenuhnya dilanggar oleh undang-undang aborsi yang tak kenal ampun.

Halaman :

Berita Lainnya

Index