Anak Kembar Cewek Cowok Dinikahkan Dengan Mahar Rp90 Juta, Ini Alasan Orangtuanya

Anak Kembar Cewek Cowok Dinikahkan Dengan Mahar Rp90 Juta, Ini Alasan Orangtuanya

HARIANRIAU.CO - Sepasang anak kembar berusia enam tahun dinikahkan dalam upacara mewah. Alasannya, orang tua mereka percaya bahwa mereka adalah sepasang kekasih di kehidupan lampau.

Bocah laki-laki, Guitar, dan saudara perempuannya, Kiwi, lahir pada September 2012 dan orang tua mereka segera menyadari bahwa mereka harus dinikahkan.

Umat ??Buddha percaya bahwa kembar laki-laki dan perempuan memiliki 'karma' dari hubungan di kehidupan sebelumnya. Oleh karena itu mereka dilahirkan kembali bersama, karena hutang belum diselesaikan.

Mereka meyakini bahwa jika anak kembar laki-laki dan perempuan tidak menikah secepat mungkin begitu mereka cukup umur, mereka akan mengalami nasib buruk di masa depan.

?Orang tua si kembar, Amornsan Sunthorn Malirat, 31 tahun, dan Phacharaporn, 30 tahun, mengatur upacara mewah yang menelan biaya ribuan dollar untuk anak-anak mereka di Samut Prakan di pinggiran Bangkok, Thailand, Senin lalu.

"Alasan upacara pernikahan adalah karena kami percaya bahwa kedua anak itu dulu adalah pasangan dalam kehidupan sebelumnya. Ini adalah kepercayaan yang kami warisi dari orang kuno," kata Amornsan.

“Kita harus mengatur pernikahan untuk kedua kembar sebagai solusi untuk masalah yang mereka miliki sebelum mereka dilahirkan kembali. Jika mereka menikah, mereka akan hidup sehat dan sukses dan tidak sakit."

Puluhan tamu termasuk teman-teman keluarga, kerabat dan tetangga mereka ternyata menghadiri upacara itu.

Layakanya pernikahan orang dewasa, upacara pernikahan bagi si kembar dilakukan secara tradisional, berupa prosesi berjalan dan tantangan, di mana pengantin pria harus melewati sembilan 'gerbang' sebelum dia bisa bertemu pengantin wanita.

Seperti dilansir Rakyatku.com, bocah itu kemudian harus membayar mahar 200.000 baht (Rp90 juta) dan emas yang nilainya setara dengan Rp18 juta sebelum menikahi kembarannya.

'Pasangan' itu kemudian berpose bersama untuk foto pernikahan.

Meskipun mereka 'menikah' menurut adat istiadat setempat, upacara tersebut tidak mengikat secara hukum dan masing-masing dari mereka masih akan dapat mencari pasangan mereka sendiri ketika mereka beranjak dewasa.

Ibu anak-anak itu mengatakan: "Mereka berdua sangat manis selama pernikahan mereka."

"Mereka akan menjadi teman terbaik selama sisa hidup mereka. Mereka akan dapat menemukan suami atau istri mereka sendiri ketika mereka lebih tua. Tetapi upacara ini akan selalu penting bagi mereka."

Halaman :

Berita Lainnya

Index