Anak Tuntut Orangtua karena Dilahirkan Tanpa Persetujuan

Anak Tuntut Orangtua karena Dilahirkan Tanpa Persetujuan
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

HARIANRIAU.CO - Seseorang pria di New Delhi menuntut orangtuanya ke pengadilan. Alasan yang dibuat pria bernama Raphael Samuel itu unik. Lantaran dia merasa lahir ke bumi tanpa dimintai persetujuan. Persetujuan siapa?

Dilansir harianriau.co dari laman dream.co.id, Samuel, seorang anti-natalis, percaya bahwa untuk melahirkan seorang mahkluk hidup, perlu adanya persetujuan dari yang bersangkutan.

" Saya ingin memberi tahu semua anak-anak India, mereka tidak berutang budi kepada orangtua mereka," kata Samuel, dilaporkan Oddity Central, yang mengutip The Paper, Senin, 4 Februari 2019.

Samuel menganggap, kehidupannya saat ini merupakan korban pemaksaan kedua orangtuanya. Itulah sebabnya pemuda yang berusia 27 tahun ini berrencana membawa orangtuanya ke pengadilan.

" Saya mencintai orangtua saya, dan kami memiliki hubungan yang hebat, tetapi mereka memiliki saya hanya untuk kesenangan mereka," kata dia.

" Hidup saya luar biasa, tetapi saya tidak melihat mengapa saya harus menjalani kehidupan ini," ucap dia.

Gerakan Anti-Punya Anak Tumbuh Pesat

Samuel menyuarakan niat untuk menuntut orangtuanya melui akun media sosialnya. Dia mengunggah, pesan agar para orangtua tidak memaksakan seorang anak lahir ke dunia tanpa persetujuannya. Terlebih lagi hanya untuk kesenangan orangtua.

"Orang India lainnya harus tahu bahwa memiliki anak adalah pilihan, dan anak berhak untuk meminta penjelasan kepada orangtua tentang mengapa mereka melahirkan anda", kata Samuel.

Meskipun jumlahnya masih sedikit, gerakan anti-natalisme India tumbuh dengan kecepatan yang stabil.

Pengikut gerakan ini berencana mendirikan organisasi tingkat nasional yang berupaya menyebarkan kesadaran tentang kehidupan bebas anak.

Diikuti Warga Berpendidikan Tinggi

"Ini adalah gerakan yang sepenuhnya sukarela, tanpa kekerasan," kata Pratima Naik, salah satu pemimpin gerakan anti-natalisme.

"Kami tidak ingin memaksakan kepercayaan kami kepada siapa pun, namun dengan lebih banyak orang akan membantu mempertimbangkan mengapa memiliki anak di dunia saat ini tidak benar," ujar Naik.

Menariknya, gerakan bebas anak-anak di India sebagian besar terdiri dari orang-orang berpendidikan tinggi, kelas atas atau menengah.

Halaman :

Berita Lainnya

Index