KASIHAN!! Dua Hari Orangtua Ini Bonceng Putranya untuk Dapatkan Tabung Oksigen

KASIHAN!! Dua Hari Orangtua Ini Bonceng Putranya untuk Dapatkan Tabung Oksigen
Ayah membonceng putranya untuk ganti tabung gas.

HARIANRIAU.CO - Tidak ada cinta yang lebih besar daripada cinta orangtua, dan seorang warganet Thailand, baru-baru ini membagikan postingan yang membuktikan bahwa ini benar. 

Pria itu berkata, dia melihat seorang ayah mengendarai sepeda motor di jalan di Chiang Rai bersama istrinya. Ini akan tampak seperti kejadian normal, tetapi yang menarik perhatiannya adalah balita yang dibawanya, terbungkus kain di sekeliling tubuhnya.

Bocah laki-laki berusia dua tahun itu, memiliki tabung dengan selang naik ke hidungnya, yang terhubung ke tangki oksigen besar diikat ke bagian belakang sepeda motor. 

Dikutip harianriau dari laman RAKYATKU, Setiap kali sepeda motor berhenti di lampu merah, sang ayah akan berbalik untuk memastikan bahwa tangki oksigen berada di tempatnya dan menyesuaikannya.

Warganet mengatakan pada hari itu, cuaca sangat panas tetapi tetap saja, keluarga kecil itu bertekad untuk melanjutkan perjalanan. Dia mengatakan, bocah lelaki itu benar-benar beruntung memiliki orang tua yang penuh kasih dan perhatian yang merawatnya dengan sepenuh hati.

Foto itu beredar di media sosial Thailand, dan beberapa portal berita pergi untuk menyelidiki. Mereka menemukan, bahwa pasangan itu tinggal di Mae Sai, distrik paling utara Chiang Rai, menurut TNews. Putra pasangan itu terlahir dengan penyakit paru-paru dan pada usia enam bulan, ia menderita asma.

Paru-parunya telah memburuk begitu parah, sehingga dia membutuhkan tangki oksigen untuk bernafas setiap hari, dan telah menggunakan tangki oksigen sejak dia berusia enam bulan. 
Dilaporkan bahwa sang ayah hanya menghasilkan sekitar 300 baht (Rp136 ribu) sehari dan telah menghabiskan lebih dari 100.000 baht (Rp45 juta) untuk penyakit putranya.

Sang ayah mengatakan, bahwa tangki oksigen berharga 200 baht (Rp90 ribu) dan mereka harus mengganti tangki setiap dua hari. Jadi, mereka bepergian ke sana kemari sejauh 120 km dari rumah mereka ke rumah sakit setiap dua hari, sehingga mereka dapat mengganti tangki oksigen untuk putra mereka. Dia juga mengatakan, bahwa dia harus mengendarai sepeda motornya karena dia tidak punya mobil.

Dia telah mencoba mengambil transportasi umum sebelumnya, tetapi pengemudi itu takut bahwa tangki oksigen akan meledak, dan karena dia tidak ingin merepotkan penumpang lain, dia memilih untuk naik sepeda motornya. Banyak warganet yang melihat ini bersimpati terhadap nasib pasangan dan penyakit putra mereka, dengan banyak harapan baik mengalir.

Halaman :

Berita Lainnya

Index