Sentimen Positif India Diharapkan Perbaiki Harga TBS

Sentimen Positif India Diharapkan Perbaiki Harga TBS
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Penurunan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau, pekan ini masih disebabkan oleh menurunnya permintaan crude palm oil atau CPO dunia, akibat merebaknya virus corona ke beberapa negara lain selain China.

Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan, bahwa pekan depan akan ada sentimen positif yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan CPO Indonesia, antara lain kabar bahwa India telah mengeluarkan izin impor untuk 1,1 juta ton refined bleached deodorized (RBD) palm olein dari Indonesia.

"Hal ini diharapkan dapat menutup kekurangan permintaan dari China," kata Defris di Pekanbaru, Rabu (4/3/2020).

Selain itu, lanjutnya, keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa atau Brexit juga membuka peluang ekspor baru. 

"Sebab peluang ekspor pelaku usaha kian terbuka khususnya komoditas CPO ke Inggris dan tidak bergantung lagi kepada Uni Eropa," ujarnya.

Seperti diketahui, harga TBS kelapa sawit di Riau periode 4-10 Maret 2020, mengalami penurunan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah penurunan terbesar pada kelompok umur 10-20 tahun yang mengalami penurunan harga sebesar Rp81,60 per kg atau mencapai 4,55 persen dari harga minggu lalu.

"Sehingga harga TBS untuk periode satu minggu kedepan menjadi Rp1.717,15 per kg," kata Defris.

Ia menjelaskan, bahwa penurunan harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data.

"Pekan ini harga CPO Rp7.881,69 dan harga Kernel Rp4.308,12," ungkapannya. (MCR)

Halaman :

Berita Lainnya

Index