Unggah Video UAS, Mahfud : Terkadang Masih Ada Orang yang Ingin Adu Domba Antara Tokoh Islam dan Isu Islamofobia

Unggah Video UAS, Mahfud : Terkadang Masih Ada Orang yang Ingin Adu Domba Antara Tokoh Islam dan Isu Islamofobia
Ustadz Abdul Somad

HARIANRIAU.CO - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengunggah potongan video ceramah Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS.

Video berdurasi satu menit 16 detik itu diunggah Mahfud melalui akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd, Rabu (30/9/2020).

Dalam keterangannya, Mahfud lalu menyinggung adu domba antara tokoh Islam dengan isu Islamofobia.

"Bismillah, info terbuka dari UAS. Tapi terkadang masih ada orang yang ingin mengadu domba antar tokoh Islam dengan isu Islamofobia," tulisnya.

"Masuknya orang-orang Islam ke posisi penting karena kita punya negara "merdeka" NKRI yang membuka pintu berprestasi dan mengadu kualitas bagi anak-anak bangsa," sambung Mahfud, sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

Dalam video UAS tersebut, UAS menyampaikan bahwa dirinya mendapat pesan dari sejumlah pejabat negara.

"Dulu orang berfikir, ngapain orang masuk Islamic School, ngapain masuk pondok pesantren. Tidak mau anaknya jadi kiai," kata UAS.

UAS lantas bercerita dalam penerimaan anggota TNI yang lalu ia mendapat pesan Whatsapp.

"Kalau ada santri yang hafal Quran, sekarang ada jalur khusus bagi yang hafal Quran. Dia bisa lulus dengan mudah dengan cukup syarat dengan badan sehat," ungkapnya.

UAS lalu membeberkan sebuah video yang viral di media sosial.

"Jendral Angkatan Laut (AL) mengetes penerimaan baru. Ternyata penghafal Quran ada skala prioritas," serunya.

Bahkan, sambungnya, ia mendapat penuturan langsung dari Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Bahwa santri dan penghafal Quran paling banyak ada di Fakultas Kedokteran.

"Karena dokter-dokter dapat beasiswa full gratis tambah uang saku, dengan syarat hafal Quran," serunya.

Hal itu berarti, lanjutnya, 20 tahun yang akan datang, akan semakin banyak polisi, tentara, pengcara, bupati dan walikota yang merupakakan penghadal Quran.

"Lalu kemudian negeri ini semakin aman dan damai. Ya allah, amin," tandasnya.
 

Halaman :

Berita Lainnya

Index