Pengakuan Cewek BO Jika Dapat Pelanggan Muda dan Ganteng: Tak Perlu Pakai Pelumas!

Pengakuan Cewek BO Jika Dapat Pelanggan Muda dan Ganteng: Tak Perlu Pakai Pelumas!
ilustrasi/int

HARIANRIAU.CO - Bisnis prostitusi saat ini sudah merambat ke segala usia. Bahkan kebanyakan di antara mereka masih ABG. 

Alasan ekonomi menjadi kedok ingin gaya hidup bak sosialita.

Demi rupiah, kehormatan pun terjual bak barang murah.

D, seorang Cewek Bokingan mengaku mematok Rp 1,5 juta kepada pelanggan cinta sekejap.

Sudah dua bulan terakhir ini D terjun dalam bisnis Prostitusi Online di sebuah apartemen di Kota Tangerang.

Selama ini ia menawarkan dirinya via aplikasi pertemanan MiChat.

Dara manis yang mempercantik tubuhnya dengan rajah itu sibuk di akhir pekan karena pelanggannya bisa 5 sampai 8 orang.

"Kalau hari-hari biasa paling banyak 4 tamu," ungkap Dinda yang berusia 19 tahun ini melansir Warta Kota pada Kamis (20/8/2020).

Gadis berdarah Medan ini mengaku hanya sedikit dari mereka yang muda, ganteng, sopan dan baik hati.

"Tarif Rp 1,5 juta setiap kali kencan singkat. Biasanya pakai aplikasi MiChat. Sekali main paling lama juga 15 menit," akunya.

Gadis berparas rupawan ini mengaku tinggal di bilangan Jakarta Barat.

Mulanya, D sebatas administrator melayani transaksi pelanggan via aplikasi media sosial lalu meneruskan ke para wanita penyedia jasa.

Lantaran tergiur mudah mendapatkan rupiah yang menjanjikan, Dinda pun terlibat langsung menerima dan melayani para pelanggan.

Paling apes jika di hari itu sepi tamu yang membookingnya, Dinda masih bisa menyisihkan uang sampai Rp 1 juta untuk ditabung, dan paling banyak Rp 2,5 juta.

"Sesepi-sepinya satu hari bisa nyelengin Rp 1 juta. Paling banyak Rp. 2,5 juta," ujar Dinda.

Untuk mengurangi rasa sakit saat melayani tamu yang tak diharapkan, D harus mengkonsumsi minuman keras.

Baginya, pelumas bukan jaminan untuk terhindar dari rasa sakit.

Lagipula, kata D, harus melayani syahwat orang-orang yang bukan kesayangan.

"Apalagi kebanyakan tamu saya seumuran almarhum papa," kata gadis yang kerap mengenakan pakaian seksi ini.

Dinda tidak menampik, pernah menikmati hubungan intim dengan tamu yang ia sukai karena berparas tampan dan sopan.

"Tapi jarang banget orang ganteng, sopan, dan baik. Biasanya mah gitu ya. Mau gimana lagi, namanya juga tamu punya uang, ya mau enggak mau kita wajib layani," akunya.

Tak semua uang penghasilannya dari menjual diri yang ia pakai.

Ia harus menyisihkan sebagian untuk keperluan pengobatan ibunya yang menderita diabetes.

"Buat beli obat mama kena gula. Makanya saya berani terjun kayak gini. Habis, dulu waktu kerja di toko jangankan buat beli obat, buat ongkos sama makan saja sudah kurang," katanya manja.

Selain untuk obat ibunya, D menggunakan sebagian lain untuk perawatan wajah dan kulitnya di klinik kecantikan.

"Kita kerja beginian ya harus tampil cantik. Mau enggak mau saya tiap minggu ke klinik kecantikan. Minimal biar tambah menarik," beber dia.

Ia mengakui butuh biaya besar untuk perawatan.

Sekali mengunjungi klinik kecantikan, D harus merogoh kocek bisa sampai Rp 5 juta.

"Sisa untuk ke klinik sama buat beli obat mama, saya pakai buat kebutuhan makan dan sehari-hari"

"Kalau ada lebihan saya ngajak mama buat sekadar jalan-jalan," papar D.

D merupakan satu dari 7 orang penjaja seks online di salah satu apartemen di kawasan Neglasari yang terciduk razia anggota Satpol PP Kota Tangerang pada Kamis dini hari WIB.

Dua orang di antaranya masih di bawah umur dan sudah diserahkan kepada orangtuanya.

Sisanya akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk mendapat pembinaan.

Halaman :

#Viral

Index

Berita Lainnya

Index