Triwulan I 2021, Perekonomian Riau Tumbuh Positif sebesar 0,41 persen

Triwulan I 2021, Perekonomian Riau Tumbuh Positif sebesar 0,41 persen
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin

HARIANRIAU.CO - Laju pertumbuhan ekonomi di wilayah Pulau Sumatera triwulan I-2021 (y-on-y) turun sebesar 0,86 persen. Seluruh provinsi di Sumatera mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi, kecuali Riau dan Kepulauan Bangka Belitung yang mengalami pertumbuhan positif.

"Perekonomian Riau pada triwulan I-2021 mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,41 persen. Pertumbuhan ini banyak ditopang oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 29,85 persen jika dibandingkan triwulan I-2020," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin, Rabu (5/5/2021).

Sedangkan komponen yang mengalami kontraksi pertumbuhan perekonomian Riau, kata Misfaruddin, diantaranya Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 2,24 persen; Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 6,53 persen; Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 40,93 persen; dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,31 persen.

Struktur ekonomi Riau triwulan I-2021 menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (36,10 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (33,72 persen) dan Ekspor Barang dan Jasa (30,91 persen).

"Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Riau triwulan I-2021, Komponen Ekspor Barang dan Jasa menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 9,38 persen," jelasnya.

Sementara itu, pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2021 terhadap Triwulan IV-2020 (q-to-q) Ekonomi Riau triwulan I-2021 terkontraksi sebesar 1,41 persen bila dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q). 

"Penurunan ini terjadi karena beberapa lapangan usaha mengalami kontraksi pertumbuhan yang cukup dalam akibat adanya pandemi COVID-19," sebutnya.

Sedangkan, pertumbuhan positif terjadi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,54 persen; Industri Pengolahan sebesar 2,07 persen; Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 1,94 persen; Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 0,14 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 5,89 persen; Informasi dan Komunikasi sebesar 2,58 persen; dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 1,11 persen. (mcr)

Halaman :

Berita Lainnya

Index