HARIANRIAU.CO - Pernikahan beda agama Stafsus Presiden, Ayu Kartika Dewi dengan Gerald Bastian mendapat reaksi dari para ulama.
Pernikahan beda agama Stafsus Presiden dianggap melanggar UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan juga melanggar hukum syariat.
Stafsus Presiden Ayu Kartika Dewi menikah beda agama dengan Gerald Bastian pada Jumat (18/3) kemarin.
Ayu Kartika dan Gerald Bastian akad nikah di Hotel Borobudur. Beberapa jam kemudian, keduanya melakukan pemberkatan di Gereja Katedral, Jakarta.
Imam Besar Islamic Center of New York Ustaz Muhammad Syamsi Ali yang biasa dipanggil Syamsi Ali turut mengomentari pernikahan beda agama Stafsus Presiden.
“Anda mau nikah dengan siapa saja silahkan. Itu hak dan tanggung jawab anda dunia akhirat,” kata Ustaz Syamsi Ali, dikutip dari akun Twitternya @ShamsiAli2, Sabtu (19/3).
Kendati demikian, ulama asal Bulukumba Sulawesi Selatan itu mengingatkan bahwa konstitusi Indonesia tidak memperbolehlan pernikahan beda agama.
“Tapi dalam tatanan hukum Nasional Indonesia bolehkan menikah lintas agama/keyakinan? Kenapa akhir-akhir ini marak dan nampak didiamkan? Apalagi orang itu punya posisi di istana,” tambah Syamsi Ali.
Hal serupa disampaikan Ustaz Hilmi Firdausi. Ia heran dengan pernikahan beda agama yang semakin marak belakangan ini.
“Kemrin viral foto pasangan menikah beda agama di Semarang. Sekarang ramai juga pernikahan beda agama stafsus presiden,” kata Ustaz Hilmi Firdausi.
Ia mengajak umat Islam agar menikah dengan yang seiman, bukan beda keyakinan.
“Buat teman-teman, walau ada penggiringan opini, hukum agama tidak akan berubah tentang masalah ini, menikahlah dengan yang seiman, karena itu lebih menentramkan & halal,” imbuhnya.
Editor: Ragil Hadiwibowo
Sumber: pojoksatu.id
.jpeg)
