Selain itu, Desa Wisata Pecinan Glodok ini juga memiliki kesenian yang khas yang tak kalah menarik, seperti Tanjidor; Ondel-ondel; Silat Beksi; Barongsai. Dan ragam budaya yang menarik perhatian wisatawan, di antaranya Cap Go Meh, Candra Naya; dan Klenteng Toa Se Bio.
Menparekraf juga mengunjungi “Toa Se Bio” yaitu salah satu Klenteng yang berada di Desa Wisata Pecinan Glodok untuk melihat ritual pengobatan Tang Sin, yaitu sebuah pengobatan tradisional spiritual yang berlangsung pada saat Cap Go Meh dan Hari Ulang Tahun Klenteng Toa Se Bio. Ia turut melakukan Fang sen atau pelepasan burung dengan jumlah 53 ekor.
“Saya berharap dengan kuatnya ragam budaya yang terdapat di desa ini bisa menarik kunjungan wisatawan, sehingga akan mampu menjadi peluang untuk kebangkitan ekonomi, membuka peluang usaha, dan lapangan kerja seluas-luasnya,” ujar Menparekraf.
Pada kesempatan yang sama, Menparekraf membuka acara Festival Pecinan Glodok yang menampilkan berbagai atraksi dan pertunjukan seperti Silat, Barongsai, Kungfu, Tarian Betawi, Teknik Pembuatan Jamu, dan lain-lain.
“Di Petak 6 ini saya membuka Festival Pecinan Glodok, selamat menikmati pertunjukan yang luar biasa ini,” kata Menparekraf.
Sementara itu, Direktur PT Bank Central Asia, Antonius Widodo, menyampaikan sebagai salah satu mitra strategis Kemenparekraf, pihaknya akan melakukan pembinaan dan pendampingan bagi Desa Wisata Pecinan Glodok.