HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR – Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir mengaku bahwa pihaknya selama ini telah melakukan sosialisasi bahanya penyalahgunaan lem cap Kambing yang kini tengah marak di Negeri Seribu Parit Hamparan Kelapa Dunia.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Ridwan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan oleh Komisi I DPRD Kabupaten Indragiri Hilir bersama lintas intansi. Kamis, 12 Januari 2017. Di Ruang Banggar DPRD Indragiri Hilir.
BACA: Selama 2016, Satpol PP Inhil Angkut 33 Orang Penyalah Guna Lem Kambing
Tangani Penyalahgunaan Lem Kambing, Waka Polres Sarakan Pembentukan Tim Terpadu
“Dari Dinas Kesehatan sudah memberikan informasi dan penyuluhan kepada masyarakat ,” sebut Ridwan.
Penyuluahan kepada masyarakat, dilakukan melalui tim kesehatan yang ada di puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir. Namun, dikatakannya lagi bahwa hal tersebut belum cukup karena perlu peran serta seluruh pihak.
“Tapi yang kita lakukan itu tidak cukup, melihat anak-anak kita sudah kecanduan. Jadi perlu peran serta seluruh pihak untuk mengatasi hal ini,” ucapnya.
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung program apa saja untuk menyelesaikan masalah ngelem.
“Ini harus kita sikapi bersama, kita dari Dinas Kesehatan siap mendukung,” tukasnya.
BACA JUGA: Terjaring Razia Ngelem, Siap-siap Dibarakkan
Sementara itu, Sekertaris Satpol PP Kabupaten Indragiri Hilir, Aryusroni Faqta mengatakan bahwa selama 2016 pihaknya telah menjaring sebanyak 33 orang yang melakukan penyalahgunaan lem cap Kambing. “Selama 2016 yanf terjaring ngelem ada sebanyak 33 orang," sebut Faqta.
Sedangkan Waka Polres Indragiri Hilir, Kompol Azwar pada RDP tersebut menyarankan segera dibentuknya tim terpadu untuk memudahkan penanganan di lapangan.
“Bagaimana kalai kita bentuk tim yerpadu untuk memudahkan penanganan penyalahgunaan Lem Kambing ini,” tutur Azwar.
Ragil Hadiwibowo Asrul
.jpeg)
