Penipuan Undian Telkomsel Modus Baru Nyasar Warga Pekanbaru

Penipuan Undian Telkomsel Modus Baru Nyasar Warga Pekanbaru

PEKANBARU - Berbagai macam modus penipuan, tapi yang satu ini tergolong unik, karena setelah gagal menipu korbannya, pelaku malah mengajak untuk bersekongkol.

Pengalaman tersebut dialami Jeniwardi (43), warga Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau, pada akhir pekan lalu saat mendapat telepon dari nomor 081 2 3138 2111.

"Saya sudah pernah hampir tertipu, kemudian saya kesal dan berniat untuk mengerjai para pelaku itu," kata Jeniwardi.

Saat itu, Jeniwardi "miscall" nomor telepon pelaku, tidak lama kemudian pelaku menghubungi balik.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu," kata Jeniwardi menirukan ucapan pelaku dalam komunikasi selular.

Ia kemudian berpura-pura menanyakan tentang hadiah undian Telkomsel senilai Rp5 juta yang dijanjikan pelaku. "Maaf pak, saya mau tanya soal hadiah Rp5 juta dari Telkomsel, sampai sekarang kok belum masuk ke rekening ya," kata dia dalam reka percakapan.

"Baik, dari mana bapak mengetahui kalau mendapat undian Telkomsel?" tanya pelaku yang kemudian dijawab Jeniwardi bahwa dia mendapat kabar itu sehari lalu.

Pelaku kemudian meminta biodata singkat Jeniwardi dan menyebutkan bukti pesan singkat (SMS) yang berisikan kode verifikasi MyTelkomsel.

Jeniwardi kemudian menyebutkannya, pelaku selanjutnya memintanya untuk segera pergi ke mesin ATM terdekat.

"Herannya, pelaku menyuruh saya ke mesin ATM khusus Bank Mandiri, padahal saya bilang kalau ATM saya adalah ATM BRI," katanya.

Pelaku kata dia juga meminta agar sambungan telepon tidak diputuskan hingga sampai ke mesin ATM.

"Kalau sudah sampai, silahkan sebutkan kalimat hallo di telepon nanti akan dijawab," kata pelaku ditirukan Jeniwardi.

Jeniwardi kemudian berpura-pura mengikuti perintah pelaku dengan menyalakan sepeda motornya.

"Kebetulan sudah sehari motor saya tidak dipanaskan, makanya saya nyalakan, biar seperti benar-benar pergi ke mesin ATM," kata dia.

Lima menit kemudian, Jeniwardi kembali berkomunikasi dengan pelaku. "Hallo, saya sudah di mesin ATM," katanya kepada pelaku.

Pelaku kemudian memintanya untuk segera memasukkan kartu ATM ke mesin, namun Jeniwardi menyatakan jika saat itu di mesin ATM Bank Mandiri sedang ngantre.

"Niatnya biar pulsa dia (pelaku) habis, hehe... hehe...," kata dia sambil tersenyum.

Beberapa menit setelah itu, pelaku kemudian menanyakan kembali, namun Jeniwardi tetap menjawab sedang antre.

"Sedang antre panjang pak, sabar ya...," katanya kepada pelaku yang kemudian mulai curiga; "Masakan segitu lama, sudah lebih 15 menit antreannya enggak juga sampai".

Melihat pelaku yang mulai curiga, beberapa saat kemudian Jeniwardi berinisiatif untuk berkomunikasi lagi, dia menyatakan jika sudah sampai di depan mesin ATM.

"Oke, silahkan masukkan kartu ATM-nya ke mesin ATM, kemudian masukkan nomor PIN, lalu pilih bahasa Indonesia," kata Jeniwardi menirukan perintah pelaku.

"Maaf pak, kalau saya pilih bahasa Inggris saja gimana?" kata Jeniwardi yang kemudian dijawab dengan pelaku; "Silahkan jika bapak bisa bahasa Inggris".

Mendapat jawaban seperti itu, Jeniwardi mengaku saat itu nyaris tidak bisa menahan tawa, pelaku kembali menaruh curiga; "Kenapa bapak sepertinya ketawa".

Dia kemudian menyangkal; "Saya tidak tertawa pak, saya sedang serius nih".

Pelaku kemudian melanjutkan aksinya, dia meminta Jeniwardi untuk masuk ke menu ATM selanjutnya.

"Setelah bapak pilih bahasa, kemudian pilih menu cek saldo. Bapak sudah lakukan? Kalau sudah berapa nilai saldo bapak sekarang," kata pelaku ditirukan Jeniwardi.

Jeniwardi kemudian mulai bermain-main, dia kemudian menanyakan ke pelaku; "Bapak saat ini sedang di mesin ATM ya".

Pelaku kemudian menjawab; "Tidak pak, saya sedang bekerja di kantor".

"Tapi kenapa bapak begitu paham ya dengan menu-menu di mesin ATM. Saya curiga, bapak ini selain di Telkomsel juga karyawan ya di Bank Mandiri," kata Jeniwardi dalam reka percakapan.

Pelaku menjawab; "Tidak pak, saya bekerja di Telkomsel, tapi kami bekerjasama dengan Bank Mandiri, jadi saya tahu menu-menu di mesin ATM Bank Mandiri."

"Oh... kalau misalkan bapak karyawan di Telkomsel dan juga di Bank Mandiri kan enak, gajinya dua kali lipat tuh. Hehe...," sambung Jeniwardi.

Pelaku yang semakin curiga, kemudian akhirnya menyerah, dia lalu mengakui jika sedang melakukan upaya penipuan.

"Baik lah bapak, begini saja, bagaimana jika bapak ikut bekerja dengan kami. Jika mau nanti saya berikan arahannya. Tapi bapak benar-benar mau ya. Ini rahasia," kata pelaku.

Jeniwardi kemudian kembali menanggapi dengan berpura-pura serius; "Wah, bayarannya berapa tuh, kalau menipu kan pasti besara ya".

"Ok, jika bapak serius mau, per bulan bapak bisa dibayar hingga puluhan juta rupiah. Gimana, tertarik. Jika tertarik bapak silahkan miscall saya lagi nanti malam, saya akan hubungi balik bapak. Kalau sekarang saya masih sibuk kerja," jawab pelaku yang saat itu tidak sadar bahwa Jeniwardi sedang menyambungkan komunikasi dengan pihak kepolisian.

"Perbincangan itu lebih dari 30 menit, sengaja saya ulur-ulur waktu agar kepolisian bisa melacak keberadaan pelaku lewat nomor telepon yang dia gunakan. Semoga tertangkap," Jeniwardi mengakhiri. (MC)

Halaman :

Berita Lainnya

Index