Anak cucu nabi Adam juga tercipta dari tanah meskipun sepintas dilihat prosesnya bukan dari tanah tetapi hasil dari perkawinan pasangan suami istri. Hakekatnya, anak cucu nabi Adam juga diciptakan dari tanah melalui proses yang berbeda dengan proses penciptaan nabi Adam.
Saripati dari seluruh makanan yang dimakan oleh manusia baik yang berasal dari binatang ternak maupun dari tumbuh-tumbuhan semuanya bersumber dari tanah. Saripati tersebut menghasilkan sperma dan sel telur. Percampuran antara sperma dan sel telur pada rahim perempuan merupakan proses lahirnya anak cucu Adam. Jika diperhatikan dengan seksama maka sebenarnya penciptaan anak cucu nabi Adam juga berasal dari tanah melalui proses yang sangat unik. Dapat dipahami bahwa baik nabi adam mapun anak cucunya, semuanya diciptakan dari tanah melalui proses masing-masing.
Tubuh manusia yang berasal dari tanah memiliki ketergantungan dengan tanah sebagai asal kejadiannya. Oleh krena itu untuk menjaga kelangsungan dan kebugaran tubuh manusia, Allah Ta’ala memberikan rasa lapar dan dahaga kepada manusia supaya jasad manusia yang berasal dari tanah tersebut senantiasa memiliki kontak dengan tanah yang merupakan asal kejadian manusia.
Jasmani manusia akan binasa manakala asupan makanan yang berasal dari tanah tidak terpenuhi. Begitu pula jasmani manusia akan kerdil, kurus dan loyo bahkan kemungkinan binasa manakala hubungan antara jasmani manusia dengan asal kejadianya (tanah) telah terhenti.
Al-Qur’an sebagai pembimbing terhadap kehidupan manusia turut mengingatkan manusia untuk menjaga hubungan jasmani manusia dengan asal kejadiannya dengan cara mengkonsumsi makanan yang halal dan bergizi (QS. Al-A’raf (7): 31), tidak berlebihan dan tidak mubatzir.
Pandangan ini juga memberikan inspirasi kepada manusia betapa pentingnya menjaga jasmani dengan asal kejadiannya yaitu tanah sebagai mana pentingnya manusia berbuat baik kepada kedua orang tua sebagai bahagian dari proses penciptaan manusia tersebut. (hai)
.jpeg)
