Pembalut Ini Bisa Picu Kanker Seviks

Pembalut Ini Bisa Picu Kanker Seviks
Ilustrasi

Artis Julia Perez meninggal akibat menerita penyakit kanker serviks. Penyakit kanker ini menjadi pembunuh kedua terbesar yang menyerang perempuan Indonesia.

Kanker servis disebabkan oleh Human Paillomavirus (HPV) yang memiliki lebih dari 100 serotipe virus. Menurut Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Prof Dr dr Andrijono SpOG(K), meskipun ini merupakan penyakit ganas, bukan berarti tidak bisa disembuhkan. Tapi yang paling baik adalah kesadaran untuk melakukan pencegahan.

Kebanyakan pasien baru datang ke dokter setelah stadium lanjut.

“Sekitar 70 sampai 82,3 persen pasien baru datang ke dokter ketika kanker sudah mencapai stadium lanjut sehingga penanganan cenderung lebih sulit,” kata Adrijono.

Pencegahan perlu dilakukan diantaranya pencegahan sekunder melalui skriningseperti papsmear ataupun metode IVA. Selain itu juga pencegahan primer dari kanker serviks ialah pemberian vaksin HPV.

Sepsialis Kebidanan dan Kandungan di RSI Sultan Agung, Semarang, dr Yulice Soraya Nur Intan SpOG mengatakan, banyak faktor yang memengaruhi munculnya penyakit kanker serviks ini.

“Salah satunya adalah pembalut yang sering kita pakai,” katanya.Tapi, kata Yulice, tidak semua pembalut dapat menyebabkan munculnya penyakit kanker serviks. Pembalut yang dibuat dari bahan-bahan, seperti kertas bekas dan serbuk kayu (pulp) berpotensi menjadi pemicu berkembangnya bakteri dan kuman pencetus kanker serviks.

Zat pemutih untuk memberi warna bersih bahan diduga memicu kuman penyebar virus kanker serviks. “Jadi penting mengenali bahan pembalut yang bisa memicu kanker serviks.” ujar dia.

Yulice memberi tips praktis untuk mengenali pembalut. “Ambil bagian inti pembalut yang masih baru, celupkan dalam gelas berisi air. Jika warna air berubah dan hancurnya bahan inti maka kemungkinan pembalutnya mengandung zat pemutih,” katanya.

Selain itu, yang berpotensi adalah wanita yang hidup tidak sehat seperti sering berganti pasangan dalam berhubungan intim, merokok, dan faktor kekurangan vitamin.


Sumber: Poskota news

Halaman :

Berita Lainnya

Index