Guru Ngaji Tewas Bersimbah Darah

Guru Ngaji Tewas Bersimbah Darah
Anggota Polsek Banyuates memeriksa kondisi jenazah korban pembunuhan di rumah duka kemarin malam. (RUSYDI ZAIN/Radar Madura/JawaPos.com)

HARIANRIAU.CO - Idris, 60, warga Desa Nagasareh, Kecamatan Banyuates, Sampang, menjadi korban pembunuhan.

Pria yang dikenal sebagai guru ngaji itu ditemukan tewas di lantai rumahnya dengan bersimbah darah pada Rabu malam (27/12) sekitar pukul 22.30.

Niat Awal Mau Selingkuh, Wanita ini Dibuat Nangis Darah saat Suami Mengatakan Hal ini

Jenazah Idris kali pertama ditemukan oleh putranya, Khalik, 35, dan istrinya, Mutia, 50. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sangat mengenaskan.

Terdapat luka menganga pada leher bagian depan. Luka tersebut diduga bekas digorok dengan senjata tajam.

Sebelum kejadian, sekitar pukul 19.00 sesudah salat Isya, ada dua orang bertamu ke rumah Idris. Namun, tidak ada yang mengenalinya selain Idris. Saat itu, anak dan istrinya dan keluarga yang lain sedang menonton televisi di sebelah timur rumah korban.

Dirayu ‘Polisi’ di Whatsapp, Gadis Belia Tak Sadar Berpose Bugil

Namun, setelah kembali, tubuh Idris ditemukan tergeletak bersimbah darah. Sementara  dua tamu itu sudah tidak ada. Diduga dua orang tersebut adalah pelaku pembunuhan. Namun, hingga Kamis (28/12) identitas pelaku belum diketahui.

”Korban ini guru ngaji, kami sedang menyelidiki, informasinya pelaku ada dua orang,” kata Kapolsek Banyuates AKP Sulardi.

Pihaknya hanya mengumpulkan keterangan dari warga sekitar. Sebab, keluarga korban belum bisa dimintai keterangan. Selain guru ngaji, dia juga dikenal sebagai tabib.

”Semua saksi masih bungkam, yang paling tahu kan keluarganya,” tuturnya.

Hanya Pembuktian Cinta, Siswi SMA Ini Rela Disetubuhi Pria Beristri

Kepala Desa Nagasareh Nasuri membenarkan ada warganya yang tewas dengan luka gorok di leher. Namun, dia juga belum tahu apa masalahnya. Dia hanya menjelaskan aktivitas keseharian korban sebagai guru ngaji sekaligus tabib itu.

Menurut dia, dulu santrinya cukup banyak. Tapi sekarang tersisa sekitar sepuluh orang. Pihaknya berharap penegak hukum bisa segera menangkap pelakunya.

”Berharap cepat terungkap, tentunya dengan bukti yang kuat dan akurat,” harapnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index