Lima Perubahan Vagina Setelah Menopause

Selasa, 28 Juni 2022 | 07:07:27 WIB
Ilustrasi. (Pexels)

HARIANRIAU.CO - Memasuki usia 50 tahun, perempuan akan bersiap-siap mengalami menopause. 

Tak sebatas pada terhentinya haid, menopause juga akan ditandai dengan berbagai hal, termasuk salah satunya perubahan vagina.

Dilansir dari Prevention, perubahan vagina dapat terjadi di semua tahap menopause, yaitu: perimenopause, menopause, dan postmenopause.

 Apa saja perubahannya? Simak di bawah ini, ya!

1. Vagina kering dan sering gatal

Hormon estrogen yang tugasnya membantu melumasi dinding vagina, menjadi jauh berkurang saat Anda menopause, menyebabkan vagina terasa jauh lebih kering. Penipisan dan pengeringan dinding vagina ini dikenal sebagai atrofi vagina, dan dapat menyebabkan gejala lain, termasuk gatal dan rasa terbakar pada vagina.

 

2. Cenderung berdarah saat berhubungan seks

Karena kulit di daerah vagina menjadi lebih tipis setelah menopause, robek dan perdarahan saat berhubungan seks dapat terjadi. Solusinya, Anda dapat menggunakan pelumas sebelum berhubungan seks untuk mengurangi kekeringan pada dinding vagina.

3. Ukuran vagina menyusut

Frekuensi hubungan seks yang berkurang setelah menopause dapat memengaruhi ukuran vagina. Ya, vagina terdiri dari jaringan otot, dan seperti otot lainnya, jika tidak sering digunakan dapat menyusut dan kehilangan volumenya.

4. Lebih berisiko alami ISK

Tingkat estrogen yang lebih rendah tidak hanya menyebabkan lapisan vagina Anda menjadi lebih tipis dan lebih kering, tetapi juga dapat menyebabkan lapisan saluran kemih kehilangan volume. Hal ini dapat menyebabkan infeksi vagina dan saluran kemih.

 

5. Vagina jadi lebih bau

Kadar pH vagina menjadi sedikit lebih basa akibat penurunan kadar hormon estrogen setelah menopause. Hal ini menyebabkan Anda mudah mengalami keputihan yang berbau dan berair. Meski ini adalah gejala menopause yang normal, tetapi jika Anda khawatir, bicarakan dengan dokter, ya.

sumber

Tags

Terkini