BAKTERI jahat di usus biasanya hanya memicu penyakit gangguan pencernaan. Tapi temuan baru menyebutkan, bakteri di usus dapat menyebabkan penyakit stroke.
Bakteri koloni di perut dapat menyebabkan stroke disebut cerebral cavernous malformasi (CCMs). Pasien jelas mengalami gangguan pembuluh darah yang membuatnya harus menjalani paliatif.
Studi yang dipimpin oleh peneliti dari University of Pennsylvania mempelajari rekayasa genetika tikus yang rentan terhadap pengembangan vaskular lesi di otak mereka. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, tikus dengan gen bakteri usus yang banyak akan pengaruhi perkembangan sel otaknya.
Peneliti menguji tingkat risiko infeksi akibat bakteri yang disebut bacteroides fragilis. Bakteri tersebut juga dapat memicu komplikasi pada bagian limpa dan pembuluh darah otak.
Jadilah, hewan pengerat itu menderita stroke. Kemungkinan besar pengaruhnya juga berdampak pada manusia.
"Manusia dengan jutaan bakteri di ususnya dapat mengalami stroke. Karena bakteri bisa menginfeksi organ tubuh bagian manapun, termasuk pembuluh darah otak," ujar Jaesung Peter Choi dari University of Sydney di Australia, dilansir Sciencealert, Jumat (12/5/2017).
Para peneliti akan terus mengembangkan hasil studi agar lebih maksimal. Karena stroke merupakan sillent killer pada manusia yang mengancam nyawanya dengan cepat. (okz)
.jpeg)
