Pernikahan Mencegah Stroke, Benarkah?

Pernikahan Mencegah Stroke, Benarkah?
Ilustrasi

JAKARTA – Dukungan sosial dan dukungan pasangan dalam pernikahan jangka panjang dapat meningkatkan kesehatan seseorang. Atas alasan ini, menikah dikatakan dapat mencegah stroke dan penyakit jantung. Benarkah?

Stroke merupakan kematian jaringan otak, akibat berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Kondisi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke sumbatan (iskemik) dan stroke perdarahan (hemoragik).

Dilansir dari Klik Dokter, sebuah penelitian yang dilakukan oleh periset dari Duke University di North Carolina membuktikan bahwa orang yang tidak menikah memiliki risiko terserang stroke 71% lebih tinggi daripada orang yang menikah.

Penelitian ini juga menyebutkan, perceraian pada pasangan yang sebelumnya menikah juga dapat meningkatkan risiko stroke hingga 25%.

Dari hasil penelitian itu, para periset menarik kesimpulan bahwa menikah benar-benar bisa membuat Anda kebal dari stroke, serta membuat umur lebih panjang. Ini karena dengan memiliki pasangan hidup, seseorang akan memiliki teman berbagi dan teman yang mendukung satu sama lain.

Kalaupun orang-orang yang hidup dalam pernikahan yang stabil dihadapkan dengan stroke, mereka akan berada dalam posisi yang lebih kuat, baik secara mental maupun finansial. Ini dapat membantu penyembuhan yang lebih cepat.

Siapa sangka, ternyata memiliki seseorang untuk dijadikan tempat berkeluh kesah dan bertukar pikiran dapat merangsang kesehatan tubuh, termasuk mencegah penyakit jantung dan stroke. Jadi, masihkan Anda menunda-nunda pernikahan?

Halaman :

Berita Lainnya

Index