Keistimewaan Buah Delima dalam Pandangan Alquran dan Sains

Keistimewaan Buah Delima dalam Pandangan Alquran dan Sains
Buah Delima (net)

HARIANRIAU.CO - Ada buah yang disebutkan langsung di dalam Alquran. Tentunya, buah tersebut memiliki keutamaan yang bisa diteliti oleh para ilmuwan. Dalam buku Tafsir Ilmi 'Tumbuhan dalam perspektif Alquran dan Sains' yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan mengenai buah Delima.

Ar-Rumman alias buah delima (Punica granatum), disebut sebanyak tiga kali dalam Alquran, yakni pada salah satu ayat berikut.

"Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman," Surah Al-An'am Ayat 99.

Bersama-sama dengan zaitun, anggur dan kurma, delima disebutkan dalam ayat Alquran. Penyebutan itu terkait dengan tiga hal sekaligus, yakni indikasi adanya varietas atau kultivar buah, sedekah yang harus ditunaikan setiap kali panen, dan penjelasan tentang keburukan sifat boros.

Buah delima ditemukan tumbuh menyebar di seluruh dunia, dari China hingga California, Amerika Serikat. Tidak hanya itu, sesungguhnya Alquran menyebut buah ini sebagai salah satu buah yang akan ditemukan di surga.

Dilaporkan okezone.com, buah delima berwarna kemerahan. Bagian dalamnya terdiri atas banyak daging buah yang berupa kantong-kantong yang membungkus biji. Daging buahnya mempunyai rasa manis keasaman dan menyegarkan.

Dalam perspektif ilmu pengetahuan, delima berasal dari kawasan yang sekarang menjadi Negara Iran. Pada masa Nabi Musa tumbuhan ini dipercaya sudah mulai dibudidayakan.

Pohon delima menyebar dengan cepat, bahkan dianggap sebagai tumbuhan asli di sekitar Himalaya dan India Utara. Peran buahnya dalam menu makanan terekam dalam catatan-catatan kuno yang ditemukan di kawasan ini.

Dari Iran pohon ini menyebar ke dataran di sekitar Laut Tengah hingga kawasan semigurun dan subtropis. Delima dapat dengan mudah hidup dan beradaptasi di kawasan dengan musim panas maupun musim dingin yang ekstrem.

Pemanfaatan Buah Delima

Sebagaimana kurma dan zaitun, delima banyak digunakan sebagai makanan sehat karena kandungan protein dan lemaknya sangat kecil. Delima kaya akan sodium, riboflavin, thiamin, niasin, vitamin C, kalsium dan fosfor.

Jus buah ini, yang mengandung cukup banyak antioksidan, banyak disukai di Timur Tengah. Antioksidan adalah pertahanan tubuh terhadap radikal bebas dan molekul-molekul yang merugikan, yang dipercaya memberi kontribusi terhadap penyakit jantung, penuaan dini dan kanker.

Halaman :

Berita Lainnya

Index