HARIANRIAU.CO, PEKANBARU - Dinas Kesehatan Provinsi Riau melakukan berbagai upaya penanganan untuk menekan gizi buruk di Provinsi Riau.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril. "Kita lihat apa dulu penyebab gizi buruk ini di masyarakat. Ada banyak faktor," ungkapnya
Andra menuturkan bahwa gizi buruk bisa saja terjadi karena faktor kemiskinan. Kondisi ekonomi yang memprihatinkan bisa menciptakan gizi buruk di masyarakat. "Selain itu masyarakat ada juga yang belum paham. Apa saja yang bisa menjadi asupan gizi, bukan sekedar makan lalu kenyang," lanjut Andra.
Selain itu menurut Andra, penyakit penyerta bisa jadi penyebab gizi buruk misalnya diare dan batuk. "Bila ada penemuan di masyarakat hendaknya penderita gizi buruk dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," sebutnya.
Andra menjelaskan bila penderita gizi buruk bisa diberi tindakan di puskesmas. Bahkan bila perlu dirujuk ke rumah sakit yang ada.
"Setelah pulang dari rumah sakit pasien gizi buruk wajib diberi makanan tambahan selama 90 hari ke depan. Disesuaikan apakah pasien gizi buruk tersebut balita, ibu hamil, atau lansia," tutup Andra seperti dilansir halloriau.com.
.jpeg)
