HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Sebanyak 37 peserta, yang merupakan dokter, perawat dan bidan, serta Pengelola Program Kesehatan Anak di Puskesmas se-Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengikuti orientasi tenaga kesehatan dalam Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), yang dilaksanakan di aula salah satu hotel di Kota Tembilahan pada tanggal 16-18 Mei 2016.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Inhil, H Zainal Arifin Mkes diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan (Yankes), Asiah ini menghadirkan narasumber dari Diskes dan dokter Sp.A dari IDAI Provinsi Riau, serta Fasilitator yang telah terlatih SHK.
Ketua Panitia Pelaksana, Ika Irawati mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan agar pengelola program dapat melatih petugas dalam melakukan SHK terhadap semua bayi baru lahir yang ada di Rumah Sakit dan Puskesmas, serta terdeteksinya kelainan bawaan hipotiroid bayi baru lahir.
Selain itu, terlaksananya pengobatan dini kelainan HK untuk mencegah dampak kecacatan, tersedianya data dan informasi tentang angka kejadian dan sebaran hipotiroid kongenital, serta meningkatnya peran Pemda, sektor swasta dan masyarakat untuk meningkatkan akses dan cakupan pelayanan SHK.
"Diharapkan peserta dapat meningkatkan keterampilan, melaksanakan dan melatih petugas dalam SHK, khususnya pada Rumah Sakit dan Pelayanan Kesehatan Dasar," tutur Ika.
Sementara itu, Kabid Yankes, Asiah juga berharap agar seluruh peserta bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, guna terlaksananya sistem pelayanan SHK pada bayi baru lahir (BBL) di Kabupaten Inhil.
"Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses skrining, mulai dari persiapan, pengambilan spesimen (waktu pengambilan, data demografi, metode pengambilan, pengiriman, proses skrining di laboratorium dan kesalahan dalam pengambilan spesimen), pencatatan pelaporan, serta tindak lanjut hasil skrining," terangnya. (Aby)
.jpeg)
