Mengenal Jenis dan Risiko Sunat pada Wanita

Mengenal Jenis dan Risiko Sunat pada Wanita
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Selama ini kita hanya mengenal sunat dilakukan pada pria. Sunat dilakukan dengan memotong foreskin atau kulup dari penis. Dengan pemotongan ini penis jadi lebih bersih dan risiko penularan penyakit menular seksual bisa menurun.

Nah, selain pada pria, sunat juga dilakukan pada wanita. Sunat pada wanita tentu berbeda pada pria karena tidak memiliki penis. Lantas seperti apa sunat pada wanita terlepas dari kontroversi yang terjadi di masyarakat.

Jenis sunat pada wanita

Ada beberapa jenis sunat yang dilakukan oleh wanita (female genital mutilation), berikut selengkapnya.

  • Tipe 1. Operasi ini dilakukan dengan menghilangkan sebagian atau total dari klitoris. Bagian organ yang sensitif secara seksual ini dihilangkan untuk keperluan tertentu.
  • Tipe 2. Operasi dilakukan dengan menghilangkan total klitoris dan labia minor. Labia mayor tetap dibiarkan utuh.
  • Tipe 3. Operasi ini dilakukan degan mereposisi labia mayor dan minor tanpa memotong klitoris.
  • Tipe 4. Metode ini dilakukan tanpa ada tujuan medik karena dilakukan dengan menusuk, menoreh, atau menusuk.

Risiko sunat pada wanita

Salah satu alasan wanita melakukan sunat baik disengaja atau dilakukan oleh orang tuanya saat masih kecil adalah karena budaya atau agama tertentu. Meski sesuai dengan aturan tradisi, FGM ini cukup berbahaya dan bisa menimbulkan beberapa risiko. Berikut beberapa risiko yang bisa didapatkan oleh wanita.

  • Nyeri tidak berkesudahan karena ada jaringan saraf yang terperangkap. Selain itu jaringan parut juga rusak.
  • Munculnya infeksi pada vagina dan saluran reproduksi. Infeksi ini bisa berjalan dengan cukup kronis.
  • Pada FGM tipe 3 wanita bisa mengalami nyeri haid hebat dan siklusnya berjalan dengan tidak teratur.
  • Masalah seksual karena wanita susah terangsang. Hilangnya klitoris akan menurunkan kekuatan rangsangan yang diberikan.

Terlepas dari apa pun alasan melakukan sunat wanita, lebih baik melakukan konsultasi dahulu agar tidak menyebabkan masalah di kemudian hari.

Halaman :

Berita Lainnya

Index