Enam Sikap Muhammadiyah, Minta Polisi Tangkap Aktor Intelektual Bom Bunuh Diri Surabaya

Enam Sikap Muhammadiyah, Minta Polisi Tangkap Aktor Intelektual Bom Bunuh Diri Surabaya

HARIANRIAU.CO - Pasca ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi membuat berbagai pihak mengutuk aksi tersebut.

Pengurus Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita dan keprihatinan mendalam kepada umat Kristiani dan korban serangan bom di gereja.

Muhammadiyah juga mengutuk keras penyerangan bom bunuh diri apapun motifnya.

“(Muhammadiyah) mendesak aparatur keamanan untuk mengusut tuntas aktor, provokator, dan aktor intelektual di balik pengeboman,” ujar Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mut’i dalam keterangannya, Minggu (13/5/2018).

Berikut 6 sikap PP Muhammadiyah atas aksi terorisme di Surabaya.

  1. PP. Muhammadiyah menyampaikan duka cita dan keprihatinan yang mendalam kepada umat Kristiani dan mereka yang menjadi korban serangan bom di gereja.
  2. Mengutuk keras mereka yang melakukan penyerangan, apapun motif dan agamanya. Membunuh manusia yang tidak berdosa adalah perbuatan keji dan kafir karena melawan ajaran agama dan bertentangan dengan kemanusiaan.
  3. Mendesak aparatur keamanan untuk mengusut tuntas aktor, provokator, dan aktor intelektual di balik pengeboman. Aparatur keamanan hendaknya tidak terburu-buru menyampaikan pernyataan publik sebelum melakukan penelitian komprehensif sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran.
  4. Masyarakat hendaknya tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan yang disebarkan oleh pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat hendaknya tidak berspekulasi dan mengaitkan pemboman dengan peristiwa politik dan kelompok agama tertentu agar situasi tetap kondusif dan harmonis.
  5. Mendesak Pemerintah untuk menyelesaikan masalah kekerasan dan terorisme dengan seksama, menyeluruh, dan berkesinambungan tidak parsial, karikatif, dan sporadis.
  6. Muhammadiyah siap membantu dan bekerjasama dengan Pemerintah dan seluruh kekuatan bangsa untuk mencegah terorisme. Masalah terorisme harus diselesaikan dengan pendekatan semesta dan partisipatif. Pemerintah dan aparatur keamanan tidak bisa dan tidak seharusnya bekerja sendiri. Masalah terorisme harus diselesaikan dari hulu dan akarnya, jika penyelesaian ini tidak dilakukan maka aksi terorisme oleh aktor lain di tempat berbeda hanya persoalan waktu saja.

sumber: pojoksatu

Halaman :

##BomBunuhDiri

Index

Berita Lainnya

Index