Jaminan Masuk Surga karena Merawat Ibu

Jaminan Masuk Surga karena Merawat Ibu
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO - Setiap nabi pasti dijamin surga dan teman Nabi Musa saat di surga adalah seorang pemuda yang berbakti kepada orang tuanya, meskipun mereka telah berubah wujud menjadi hewan yang banyak diremehkan.

Nabi Musa adalah satu-satunya nabi yang boleh berbicara dengan Allah. Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan berbicara dengan Allah. Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi lainnya.

Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di surga nanti yang akan menemaniku?"

Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawaban, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikuti tempat yang telah ditunjuk Allah.

Setelah beberapa hari di dalam perjalanan, akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat tujuan. Dengan pertolongan beberapa orang penduduk setempat, beliau akhirnya bertemu dengan orang yang disebutkan Allah. Setelah memberi salam, beliau dipersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu.

TEMAN NABI MUSA

Ternyata tuan rumah itu meninggalkan Nabi Musa dan masuk ke kemarnya. Tidak lama kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina dan besar. Babi itu digendongnya dengan hati-hati. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Apa hal ini?" kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh keheranan.

Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian dikembalikan lagi ke dalam kamar. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar.

Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga keting dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudian diantar lagi ke kamar. Selesai merawat dua babi itu, barulah dia melayani Nabi Musa.

"Wahai saudara! Apa agama kamu?" tanya Nabi Musa.

"Aku agama Tauhid," jawab pemuda itu yaitu agama Islam.

"Mengapa kamu merawat babi? Kita tidak boleh berbuat begitu," kata Nabi Musa.

"Wahai Tuan," kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibu bapak kandungku. Oleh karena mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang bodoh rupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajibanku sebagai anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibu bapakku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menjadi babi, aku tetap melaksanakan tugasku," sambunya.

"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampunkan. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia yang sebenar, tetapi Allah masih belum memakbulkan," ujar pemuda itu.

Maka, ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa As. "Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran dengan kamu di surga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepada kedua ibu bapaknya. Meskipun keduanya sudah berupa wujud menjadi babi. Karena itu, kami naikkan maqamnya sebagai anak saleh di sisi Kami."

Allah juga berfirman lagi yang artinya, "Oleh karena dia telah berada di maqam anak yang saleh di sisi Kami, kedua ibu bapaknya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam surga."

Itulah berkat anak yang saleh. Doa anak yang saleh dapat menebus dosa orang tuanya yang akan dimasukkan ke neraka dipindahkan ke surga.

Halaman :

#Khazanah

Index

Berita Lainnya

Index