Ini Bedanya Ujian, Adzab dan Istidraj yang Harus Anda Tahu

Ini Bedanya Ujian, Adzab dan Istidraj yang Harus Anda Tahu
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO - Banyak yang masih salah menafsirkan makna ujian, adzab dan istidraj dari sudut pandang musibah. Tigal hal tersebut sebenarnya memiliki arti yang jauh berbeda, dan menimpa orang yang berbeda juga meskipun sama-sama terkena musibah.

Berikut ini perbedaan antara ujian, adzab dan istidraj yang lebih rinci lagi. Bacalah dengan sepenuh hati, dan pikirkan kamu masuk yang mana?

1. Ujian     

Ujian merupakan musibah yang menimpa orang-orang yang beriman dan rajin beribadah. Ujian bertujuan untuk menguji ke istiqomahanmu dan menguatkan keyakinanmu. Dalam Al-Quran, Allah berfirman bahwa kita jangan mengaku dulu beriman sebelum kita diberikan ujian yang berat, seperti kurangnya harta, takut akan kelaparan, fitnahan, cacian, makian dan sebagainya.

Agar lulus dalam ujian yang diberikan Allah, kita harus ikhlas menerimanya dan sabar serta tawakal dalam menjalani semua ujian tersebut. Meskipun sangat berat, tapi kita tidak meninggalkan ibadah dan justru kita semakin giat lagi beribadahnya. Kita juga tidak boleh kesal ketika menerima ujian dan seharusnya bersyukur karena Allah masih menganggap kita sebagai hambaNya dengan cara diberikan ujian. Tapi jika sebaliknya, kita jadi tidak beribadah dan ingkar ketika mendapatkan ujian, berarti kita gagal.

2. Adzab

Adzab merupakan musibah yang menimpa orang-orang yang selalu melalaikan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah. Tujuannya yaitu sebagai peringatan agar kita mau bertobat dan kembali lagi beribadah kepadaNya.

Jadi ketika kamu sedang rajin-rajinnya maksiat, tidak beribadah, lalu datang musibah, jangan sebut itu ujian, tapi itu adalah adzab sekaligus peringatan buat kamu. Masih untung kalau kamu diberi kesempatan hidup karena masih ada waktu untuk memperbaiki diri, tapi jika sudah tidak diberi kesempatan lagi, bagaimana nasib kita kelak di akhirat nanti. Namun ada kesamaan antara adzab dan ujian, yaitu dua hal ini sama-sama bentuk kasih sayang Allah kepada kita agar selalu senantiasa beribadah kepadaNya dan jangan pernah melupakanNya.

Bayangkan saja jika kamu sedang melakukan maksiat lalu malaikat Izrail menjemput, tentu kamu akan jadi golongan orang yang celaka. Tapi karena Allah Maha Penyayang dan Maha Pengampun, Allah memberikan kamu peringatan dengan memberikan musibah agar kamu bertobat. Apakah itu bukan kasih sayang?

3. Istidraj

Tidak pernah sholat, zakat dan melakukan kewajiban lainnya, tapi segala urusannya lancar-lancar saja, rezeki lancar, usaha semakin maju, tidak ada beban dilihat dari sudut pandang iman, maka kemungkinan besar orang seperti itu terkena istidraj. Tujuan istidraj yaitu untuk memberikan adzab yang pedih kelak di hari pembalasan.

Istidraj hanya diberikan kepada orang-orang yang sudah mengunci hatinya dan yang terlalu gila mencintai dunia ini. Allah biarkan mereka terumbang-ambing dalam kesesatan yang nyata agar mereka celaka dan melalaikan urusan ibadah karena terlalu sibuk mengurus urusan dunia.

Kenapa Allah membiarkan hal itu? Allah sudah berulang kali memberikan peringatan kepada mereka melalui musibah, namun mereka tetap menutup mata hatinya dan enggan menerima kebenaran. Akibat dosa-dosanya yang besar, mereka secara tidak sadar telah mengunci hatinya sendiri dari hidayah Allah. Mereka dibiarkan mendapatkan kesenangan dunia dan hingga akhir hayatnya mereka tetap tenggelam dalam perbuatan dosa.

Halaman :

#Khazanah

Index

Berita Lainnya

Index