HARIANRIAU.CO - Terapi dengan bantuan hewan merupakan bidang yang menggunakan binatang untuk membantu orang untuk pulih atau mengatasi dengan lebih baik masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, kanker, dan gangguan kesehatan mental.
Hewan terapi yang paling umum adalah anjing, namun kini penggunaan hewan-hewan lain semakin banyak.
Mengelus anjing diketahui bisa melepaskan hormon "bahagia" oksitosin, menurunkan tekanan darah, dan meredakan stres.
Demikian pula mengelus keledai, kata Thomas Cossaboom, seorang pengunjung Taman Keledai di New York, Amerika Serikat (AS).
"Membuat saya tenang dan rileks," kata Cossaboom.
Pengunjung Taman Keledai, Evan Oster, menuntun seekor keledai melalui halang rintang didampingi relawan Patti Lundgren di Taman Keledai, di Ulster Park, New York. (Foto: AP)
Pemilik Taman Keledai, Steve Stiert, menyebut tujuan mengelus keledai memang untuk mengurangi stres.
"Mereka bisa menghilangkan stres. Anda bisa duduk di sini dan melupakan suasana kantor, kehidupan perkotaan. Kami sering kedatangan orang dari kota, jarak jauh, dan ketika hewan-hewan ini keluar, kita bisa melihat rasa stres mereka langsung hilang," kata Stiert.
Taman nirlaba di sebelah utara New York City ini merupakan rumah bagi sembilan keledai kecil dan dua keledai besar, serta satu campuran zebra-keledai yang dijuluki zonkey.
Hewan-hewan itu juga dibawa ke sekolah-sekolah dan panti jompo.
Taman kecil ini sering kedatangan kelompok-kelompok masyarakat, seperti sebuah organisasi setempat yang melayani orang-orang dengan keterbatasan fisik dan intelektual. Mereka merawat hewan-hewan itu, menuntunnya melalui halang rintang, dan memberinya makan jerami.
Di bagian dunia lain, hewan keledai mungkin dianggap sebagai hewan pengangkut barang. Namun di taman tersebut, tugasnya adalah menghibur manusia yang membutuhkan kenyamanannya.
.jpeg)
