Berikut Perbuatan-Perbuatan yang Dosanya Terus Mengalir

Berikut Perbuatan-Perbuatan yang Dosanya Terus Mengalir

HARIANRIAU.CO - Jika kita memiliki kontribusi sedikit dan sekecil apapun pada bangunan masjid misalnya, kemudian masjid tersebut masih terus kokoh berdiri dan menjadi tempat shalat dan mengaji hingga jangka waktu yang panjang, insyaallah kontribusi kita akan bernilai amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.

Begitu pun ketika kita dengan sabar mengajarkan satu huruf alif pada anak kita, sehingga ia mengetahui huruf tersebut dari Anda dan dapat membaca karena anda, itu pun insyaallah akan menjadi bagian dari amal jariyah.

Lalu, jika kemudian anda melakukan satu keburukan, yang kemudian diikuti oleh orang banyak, maka justru sebaliknya, anda akan menanggung dosa jariyah atau dosa yang mengalir terus menerus tanpa mengurangi dosa orang yang mengikuti anda.

Kadang kita tidak sadar telah membuat dosa jariyah. Perhatikanlah bagaimana suatu berita hoax tersebar tanpa tahu siapa yang pertama kali menyebarkannya. Bagaimana satu tarian, lagu, kata-kata, dan lainnya yang lebih banyak keburukan daripada manfaatnya kemudian menjadi satu trend atau istilah sekarang menjadi viral?

Perhatikanlah hadits-hadits yang mengingatkan akan dosa jariyah berikut ini:

“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka,” (HR. Muslim).

“Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak Adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu,” (HR. Bukhari, Ibn Majah).

“Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.” (HR. Muslim)

Dari hadits-hadits di atas dapat dijabarkan perbuatan-perbuatan yang termasuk dalam dosa jariyah di antaranya;

Pertama, menjadi pelopor perbuatan buruk. Termasuk perbuatan buruk adalah perbuatan yang mendorong pada kemaksiatan. Menyebarkan berita bohong yang menimbulkan prasangka buruk, kebencian dan lainnya sehingga akhirnya banyak yang percaya dan mengikuti menyebarkannya.

Selain itu, menyebarkan konten-konten pornografi, foto-foto yang tidak menutup aurat. Membuat tarian, lagu atau lainnya yang kemudian ditiru banyak orang dan menjadikan banyak orang lalai.

Kedua, mengajak pada kesesatan. Ajaran-ajaran sesat seperti kita ketahui ada saja yang muncul dan diikuti oleh orang yang kadang jumlahnya cukup banyak.

Selain itu ada juga orang-orang pintar tetapi perkataannya tidak dilandasi dengan keimanan pada Alquran dan hadits dan kemudian apa yang dikatakannya diikuti dan disebarkan sehingga luas dan banyak yang mengikutinya.

Kita tentu tak ingin mendapatkan dosa jariyah, sebaliknya kita hanya ingin mengumpulkan amal jariyah. Mohonlah selalu perlindungan pada Allah dan berhati-hatilah pada setiap lisan dan perbuatan kita.

Sumber: Inspiradata.com

Halaman :

#Khazanah

Index

Berita Lainnya

Index