Bahaya di Balik Kebiasaan 'Ngupil'

Bahaya di Balik Kebiasaan 'Ngupil'
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO - Berdasarkan hasil riset terbaru, kebiasaan mengupil ternyata bisa menyebarkan bakteri penyebab pneumonia.

New York Post melansir, riset yang dipublikasikan di jurnal European Respiratory ini adalah riset pertama yang menunjukkan penyebaran bakteri terjadi antara hidung dan tangan.

Dengan adanya temuan ini, para ahli merekomendasikan agar orangtua menjaga mainan dan tangan anak-anak agar selalu bersih.

Ini semua demi melindungi anak-anak, dan untuk menghindari penyebaran bakteri ke orang lain, termasuk anggota keluarga berusia lanjut yang mungkin rentan terhadap infeksi.

Dr Victoria Connor, selaku pemimpin riset mengatakan, infeksi pneumokokus adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Baca juga: Punya Kebiasaan Mengupil? Awas Radang Otak Mengintai

Infeksi ini diperkirakan telah menyebabkan kematian atas 1,3 juta jiwa anak-anak berusia di bawah lima tahun setiap tahun.

"Orangtua dan orang-orang dengan penyebab lain dari gangguan kekebalan, seperti penyakit kronis, juga berisiko tinggi terkena infeksi pneumokokus," ucap dia.

Menurut dia, penyebaran pneumococcus dapat berakibat fatal. Jadi, peneliti ingin melihat bagaimana penyebarannya di masyarakat.

Baca juga: Waspadai Benda-Benda di Kantor yang Menyimpan Kuman

Memahami bagaimana penyebaran bakteri, kata Connor, akan membantu menemukan solusi pencegahan infeksi pneumokokus yang lebih besar.

Peneliti menemukan bakteri dapat berpindah dari tangan ke hidung, baik saat orang-orang mengupil, mencolek, atau hanya menggosok hidung mereka dengan punggung tangan.

"Ini mungkin tidak realistis membuat anak berhenti menggosok atau menyentuh hidung mereka."

"Selain itu, kehadiran bakteri kadang-kadang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak-anak dan mengurangi peluang mereka tertular penyakit di kemudian hari," ucap Connor.

Oleh karena itu, ia merasa belum jelas apakah mengurangi penyebaran pneumococcus pada anak-anak adalah hal terbaik.






Sumber: kompas

Halaman :

Berita Lainnya

Index