Tubuh Penuh Tusukan, Tapi Darah Tidak Keluar

Tubuh Penuh Tusukan, Tapi Darah Tidak Keluar

HARIANRIAU.CO - Amir bin Thabit, sahabat Rasulullah yang berhasil membawa kemenangan untuk Islam dalam Perang Uhud. Saat perang bergejolak, dia sudah mendapat banyak luka tusukan. Namun,d ia tidak jatuh hingga Perang Uhud berhasil dimenangkan.

Suatu hari ketika Rasulullah Saw bersiap berangkat ke medan perang, tiba-tiba dikejutkan dengan datangnya seorang lelaki. Pria itu ingin masuk Islam. Dialah Amar bin Thabit, seorang lelaki yang ingin masuk Islam justru pada saat Rasulullah mau menuju peperangan.

Betapa terkejutnya Rasulullah mendengar keinginan pria itu. "Apa yang menjadikan kamu ingin masuk Islam?

"Aku masuk Islam dikarenakan aku ingin berperang bersama engkau untuk menegakkan agama Islam," ungkap Amar dengan sorot mata kejujuran.

Mendengar jawaban Amar, Rasulullah langsung menyambut dengan gembira. Saat itu juga Rasulullah membimbing Amar untuk mengucap kalimat Syahadat.

BERPERANG

Setelah mengucap dua kalimat Syahadat, Amar langsung bersiap diri untuk turut maju berperang melawan kaum jahiliyah dalam Perang Uhud. Di bawah pimpinan Nabi Muhammad Saw, Amar sangat bersyukur sebagai orang baru, langsung mendapat kepercayaan dari Rasulullah membantu beliau dalam berperang.

Pertumpuahan darah itu pun dimulai. Dalam Perang Uhud itu Amar membuktikan keberaniannya yang luar biasa dalam membasmi musuh. Yang sangat mengejutkan, berkali-kali sudah tubuh Amar yang kekar itu terkena hunusan pedang musuh, sudah tidak terhitung berapa tusukan pedang menancap pada tubuhnya.

Namun, tak sedikit pun terlihat rasa sakit atau tubuhnya akan terjatuh, dia tetap maju membunuh satu per satu para musuh, dengan kondisi tubuh penuh tusukan.

Yang paling menakjubkan lagi, sedikit darah yang menetes dari luka-luka itu, padahal tusukan pedang musuh sangat dalam bahkan menembus dari perut hingga ke tulang belakang.

Tapi dia tetap berdiri kokoh, melawan para musuh, sampai akhirnya pasukan Jahiliyah banyak yang berjatuhan dan berantakan dan kemenangan pun kembali diraih oleh umat Islam.

SHALAT BERJAMAAH

Umat Islam sangat gembira, bisa kembali meraih kemenangan. Rasulullah yang melihat Amar terkena beberapa kali tusukan musuh saat perang, bertanya, "Hai Amar, bagaimana kondisi tubuhmu? Sebaiknya segeralah kau obati lukamu dan istirahatlah agar membaik," perintah Rasulullah kepada Amar sembari mengamati kondisi Amar.

"Wahai Rasulullah, aku tidak apa-apa, luka ini tidak akan terasa sakit jika aku bisa melakukan shalat berjamaah dengan engkau," jawab Amar dengan tenang.

Tidak sedikit pun terlihat rautan rasa sakit atau menahan kesakitan terpancar dari wajah Amar. Itu membuat Rasulullah yakin jika Amar baik-baik saja.

Sebagai rasa syukur atas berakhirnya Perang Uhud, Rasulullah mengajak semua prajurit menunaikan shalat berjamaah, lalu sujud syukur. Amar berada persis di belakang Nabi Muhammad Saw, mencium tangan Rasulullah sembari berkata, "Aku sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu aku siapkan pedangku dan maju ke medan perang. Allah akan memberikan syahid padaku dalam waktu yang tidak lama lagi."

Rasulullah saat itu percaya dengan perkataan Amar bahwa luka yang ia alami cuma sedikit, tidak berfikiran jika Amar saat itu dalam kondisi kritis.

Lepasnya gengaman tangan Amar pada Rasulullah diiringi bacaan dua kalimat Syahadat dari bibir Amar, dan di saat itu juga Amar jatuh dalam posisi menghadap kiblat.

Halaman :

#Khazanah

Index

Berita Lainnya

Index