Bersabarlah Mengurus Orangtua

Bersabarlah Mengurus Orangtua
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - KETIKA kecil, kita selalu penuh dengan rasa ingin tahu. Semua yang kita lihat, dengar dan rasakan selalu kita tanya pada ibu dan bapak kita. Setiap hari setiap saat kita selalu bertanya-tanya tentang semua hal. Orangtua kita selalu bangga melihat tingkah pola kita saat kecil, yang penuh dengan rasa ingin tahu.

Saat anaknya ingin mempelajari banyak hal, dengan penuh kesabaran orangtua akan mendidik dan menuntun hingga bisa. Orangtua dengan kasih sayangnya berharap kelak anaknya menjadi manusia yang penuh dengan ilmu dan menjadi manusia yang berguna.

Ketika sang anak tumbuh dewasa, orangtua juga memasuki usia senja. Pendengaran dan penglihatannya tidaklah sebaik saat muda dulu.

Tanpa disadari, waktu berganti, dahulu orangtua kita selalu menjaga kita, menjawab semua keingintahuan dari mulut kecil kita dengan sabar dan penuh kasih sayang. Akankah kita melakukan hal yang sama ketika mereka berusia senja? Akankah kita memiliki kesabaran yang sama dalam mendampingi mereka?

Sabarlah mendampingi orangtua kita saat usianya berangsur senja. Orangtua kita punya harapan besar sejak kita kecil dulu. Kini saatnya berbalas budi untuk melayani hari-harinya dengan penuh ketulusan.

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW sambal berkata; "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?" beliau menjawab: "ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" beliau menjawab: "ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa lagi?" beliau menjawab: "ibumu." (HR. Bukhari, 5514). (Inilah)

Halaman :

#Khazanah

Index

Berita Lainnya

Index