HARIANRIAU.CO - KNKT masih terus menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang masih terus dilakukan. Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko mengungkapkan, pihaknya mendapat bantuan dari National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat berupa beberapa alat penunjang untuk membantu pencarian badan pesawat.
Haryo mengatakan, pihaknya mendapat bantuan berupa 2 investigator dari NTSB yang telah diterima pukul 10.00 WIB tadi untuk membantu pencarian CVR (Cockpit Voice Recorder). Selain itu, pihaknya juga mendapatkan bantuan berupa ping locator.
"Tim KNKT yang berada di Kapal Baruna Jaya I mendapat tambahan peralatan satu buah ping locator dukungan dari Amerika Serikat NTSB. Sehingga saat ini, tim KNKT di Kapal Baruna Jaya I diperkuat dengan 4 ping locator," kata Haryo di Kantor KNKT, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (2/11) dikutip harianriau dari laman kumparan.
KNKT berserta Perwakilan Boeing dan AAIB Singapore Ministry of Transport turunkan Ping Locator ke lokasi titik jatuhnya Lion Air JT-610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Selain itu, tim NTSB dari Amerika Serikat juga turut membantu KNKT dalam mengumpulkan data dan verifikasi atas data yang sudah terkumpul di ruang koordinasi KNKT.
"Tim NTSB (USA) di bidang Human Factor, Engineering, Airplane Structure, serta dari Boeing dan tim KNKT melakukan pengumpulan data dan verifikasi atas data yang sudah terkumpul di ruang koordinasi KNKT," tuturnya.
Sebelumnya, tim gabungan Basarnas berhasil menemukan black box Lion Air di kedalaman 30 meter di perairan Ujung Karawang, Jawa Barat. Black box yang ditemukan merupakan bagian Flight Data Recorder (FDR).
Dengan ditemukannya FDR, diharapkan dapat mengungkap penyebab kecelakaan maskapai penerbangan berlambang singa merah itu. Masih ada satu bagian dari black box yang hingga kini masih terus dicari, yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR).
.jpeg)
